Dark/Light Mode

Bahas Nasib Suriah Dan Kontak Kelompok HTS

Menlu AS Kumpul Dengan Negara Arab Di Yordania

Senin, 16 Desember 2024 06:20 WIB
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Aqaba, Yordania, Sabtu (14/12/2024).
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Aqaba, Yordania, Sabtu (14/12/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca runtuhnya Pemerintahan Bashar Al- Assad pada 8 Desember 2024 di Suriah, Pemerintah Amerika Serikat (AS) super sibuk melakukan kontak langsung dengan kelompok oposisi Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Sabtu (14/12/2024).

Pengakuan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken di Yordania. AS telah melakukan pembicaraan di Yordania dengan perwakilan dari beberapa negara Arab, Turki dan Eropa untuk mendiskusikan masa depan Suriah.

HTS, yang saat ini masih di­anggap sebagai organisasi teroris oleh AS, adalah kelompok opo­sisi yang berhasil menguasai Damaskus setelah mengguling­kan rezim Bashar al-Assad dan keluarganya pekan lalu.

“Kami telah melakukan kon­tak dengan HTS dan pihak-pihak lain. Kami telah menekankan kepada semua orang yang telah kami hubungi ten­tang pentingnya membantu menemukan Austin Tice, jur­nalis Paman Sam yang hil­ang di Suriah sejak 2012, dan membawanya pulang,” ujar Blinken kepada wartawan di Yordania, dikutip Reuters, Min­ggu (15/12/2024).

Baca juga : Pacari Pemain Bola Singapura

Blinken juga bilang, pihaknya akan terus berkordinasi dengan pemerintahan transisi di Suriah untuk memastikan agar prinsip-prinsip demokrasi ber­jalan lancar.

“Jika semuanya berjalan mulus, kami akan mulai mencabut berbagai sanksi ekonomi dari Suriah,” imbuhnya.

Para pemimpin sejumlah negara Arab sejatinya khawatir akan terjadi gejolak di negara mereka terkait lengsernya Assad.

“Para pemain regional tidak ingin melihat Libya yang lain,” kata Menlu Irak Fuad Hussein, mengacu pada kekacauan setelah Kolonel Qadafi digulingkan dari kekuasaan.

Baca juga : Kasian, 10 Juta Warga Tidak Punya Rumah

Menlu Turki Hakan Fidan mengingatkan adanya aksi terorisme. “Jangan biarkan terorisme mengambil keuntungan dari masa transisi. Kita harus mengkoordinasikan upaya dan belajar dari kesalahan masa lalu,” ujar Fidan seperti dikutip kantor berita Reuters.

Kelompok HTS telah mengindikasikan bahwa mereka meng­inginkan pemerintahan yang inklusif. Namun, masa lalu kelompok jihadis yang pernah jadi bagian Al-Qaeda ini, mem­buat beberapa pihak meragukan apakah kelompok ini akan me­menuhi janji-janji tersebut.

Tidak ada perwakilan dari Su­riah yang hadir dalam pembicaraan di Yordania. Para menteri luar negeri dari delapan negara Arab yang menghadiri per­temuan tersebut ingin memas­tikan bahwa Suriah bersatu dan tidak terpecah-belah berdasar­kan sektarian.

Kelompok oposisi Suriah mengakhiri kekuasaan Bashar al-Assad yang telah berlangsung selama 24 tahun. Mereka me­maksa Assad dan keluarga melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember lalu.

Baca juga : Dimakzulkan Parlemen, Nasib Presiden Korsel Di Tangan MK

Penggulingan ini terjadi setelah perang saudara selama 13 tahun, yang dimulai setelah As­sad menggunakan tangan besi menghadapi unjuk rasa kubu pro-demokrasi.

Konflik saudara ini menewas­kan lebih dari setengah juta orang, membuat jutaan orang mengungsi dan melibatkan kekuatan-kekuatan internasional dan proxy mereka.

Pemimpin pemberontak HTS Ahmed al-Sharaa, yang sebe­lumnya menggunakan nama Abu Mohammed al-Julani, telah menunjuk Mohammed al-Bashir sebagai Perdana Menteri semen­tara Suriah. DAY

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 11, edisi Senin, 16 Desember 2024 dengan judul "Bahas Nasib Suriah Dan Kontak Kelompok HTS Menlu AS Kumpul Dengan Negara Arab Di Yordania"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.