Dark/Light Mode

Menlu Sugiono: Indonesia Masuk BRICS Wujud Politik Bebas Aktif

Jumat, 10 Januari 2025 13:32 WIB
Menteri Luar Negeri Sugiono saat memberikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Jumat (10/1/2025). (Foto Larasati Dyah Utami/Rakyat Merdeka/RM.id)
Menteri Luar Negeri Sugiono saat memberikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Jumat (10/1/2025). (Foto Larasati Dyah Utami/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, masuknya Indonesia di BRICS merupakan wujud politik luar negeri yang bebas dan aktif. Hal ini ia sampaikan saat memberikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Tahun 2025, menjadi tahun pertama Menlu Sugiono menyampaikan langkah-langkah kebijakan luar negeri Indonesia selama setahun kedepan. Sugiono menggantikan Menlu Retno Marsudi, yang menjabat sejak 2014 hingga 2024.

Pada acara itu, Menlu RI kembali menegaskan posisi Indonesia di BRICS. Aliansi negara yang diinisiasi Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Baca juga : Indonesia Gabung BRICS: Manifestasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif yang Sesungguhnya

Pertemuan BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024 menjadi tugas pertama Sugiono setelah diangkat sebagai Menlu pada 21 Oktober 2024. Menlu Sugiono mewakili Presiden Prabowo yang tengah melakukan rangkaian kunjungan kenegaraan.

"Seperti kita ketahui bersama tugas saya sebagai Menlu dibuka dengan mewakili Presiden prabowo pada pertemuan BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024. Kala itu Indonesia menyatakan keinginannya untuk bergabung dan masuk menjadi anggota penuh BRICS," ujarnya.

Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS pada 6 Januari 2024. Pengumuman ini disampaikan Brazil, selaku pemegang keketuaan BRICS tahun 2025.

Baca juga : Gerindra Jamin Prabowo Mainkan Politik Bebas Aktif

Indonesia resmi bergabung menjadi anggota BRICS dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan. Para anggota BRICS sepakat untuk memutuskan dan menerima Indonesia sebagai anggota penuh. Menurut Menlu, keputusan ini menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai negara penting untuk bisa bergabung.

"Awalnya banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Indonesia masuk sebagai anggota BRICS dan dianggap sesuatu yang melenceng dari prinsip politik luar negeri kita yang bebas aktif. Namun justru sebaliknya, keanggotaan Indonesia di BRICS adalah wujud politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif itu sendiri," kata Sugiono.

"Keputusan ini bukan hasil kerja semalam, melainkan buah dari kiprah konsistensi dan keteguhan diplomasi indonesia selama puluhan tahun," lanjutnya.

Baca juga : Koperasi Indonesia Masuki Era Baru, Kontribusinya Bisa Lebih Besar Dari Swasta

Sugiono menegaskan, sebagai anggota BRICS, Indonesia akan memastikan untuk menjembatani kepentingan negara berkembang dan kawasan Indo-Pasifik. Nusantara akan terus aktif mencegah meruncingnya persaingan geoekonomi dan geopolitik.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.