Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jumlah Kasus Infeksi Hampir 5.000, Korsel Nyatakan Perang Terhadap Virus Corona
Selasa, 3 Maret 2020 15:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akhirnya menyatakan perang terhadap virus Corona atau Covid-19, pada Selasa (3/3).
Moon pun langsung menginstruksikan jajarannya untuk menambah jumlah ranjang rumah sakit, dan mengamankan pasokan masker, setelah terjadi lonjakan 600 kasus baru.
Korsel adalah negara kedua yang paling parah terdampak wabah Corona, setelah China.
Moon tak hanya meminta maaf atas kelangkaan masker wajah di Korsel, tetapi juga menjanjikan dukungan bagi pemulihan ekonomi di negara terbesar keempat di Asia.
Baca juga : Pulang dari Batam, 3 Orang di Singapura Positif Corona
"Seluruh negara kini sedang memasuki kondisi perang melawan penyakit menular. Wabah di Daegu dan Gyeongbuk kini juga telah mencapai puncaknya," ungkap Moon dalam sidang kabinet, seperti dikutip Reuters, Selasa (3/2).
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Korea, karena tak mampu menyediakan suplai masker yang cukup," imbuhnya.
Korea Selatan saat ini telah mencatat 4.812 kasus infeksi, dengan 28 angka kematian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengungkap, 90 persen korban terinfeksi virus tersebut berada di Daegu dan provinsi yang berbatasan, Gyeongsang Utara.
Baca juga : Thailand Umumkan Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Virus yang mengawali penyebarannya di China pada akhir Desember 2019, mulai terdeteksi di Korsel pada 20 Februari 2020, setelah seorang jemaat berusia 61 tahun - yang demam sejak 10 Februari 2020 - menghadiri sebuah acara kebaktian di Gereja Shincheonji Yesus, Daegu.
Lebih dari separuh kasus Covid-19 di Korsel, dikaitkan dengan gereja tersebut. Terkait hal ini, otoritas berwenang mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan kesehatan terhadap 190 ribu jemaat gereja tersebut, hingga Selasa (3/3).
Sang pemimpin sekte Lee Man-hee (88) bahkan sempat diancam bakal ditahan, jika tak mau diperiksa kesehatannya.
Lee yang telah dinyatakan negatif Corona, minta maaf kepada publik Korsel sambil dua kali sujud, dalam sebuah konferensi pers yang ditayangkan Stasiun TV, Senin (2/3).
Baca juga : Australia Umumkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Dia minta ampun, karena sektenya kerap dikaitkan dalam membludaknya wabah Corona di Negeri Ginseng.
Lee juga menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan pemerintah Korsel, untuk memberantas virus tersebut.
Sementara itu, Otoritas Seoul telah menuntut para pemimpin Shincheonji dengan dakwaan pembunuhan dan pelanggaran lainnya, atas penyebaran virus Covid-19 yang bermula dari gereja sekte tersebut. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya