Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jumlah Korban SARS Sudah Terlampaui

Gawat, Korban Tewas New Coronavirus Sudah 910 Orang

Senin, 10 Februari 2020 09:38 WIB
Foto: SCMP
Foto: SCMP

RM.id  Rakyat Merdeka - Total angka kematian akibat novel coronavirus, telah melampaui jumlah korban tewas akibat sindrom pernapasan akut (SARS) yang mewabah pada 2002-2003.

Kepastian ini datang, setelah Otoritas Kesehatan China melaporkan 97 angka kematian tambahan pada Minggu (9/2), 91 di antaranya disumbang Provinsi Hubei - yang merupakan pusat penyebaran novel coronavirus -.

Dengan demikian, total kasus kematian global akibat novel coronavirus pneumonia (NCP) - nama resmi yang diberikan Komisi Kesehatan China (NHC) pada Sabtu (8/2) - kini berjumlah 910. Rinciannya: 908 di China, 1 di Hong Kong, 1 di Filipina.

Baca juga : Naik Terus, Korban Tewas New Coronavirus di China Daratan, Kini Jadi 636

Virus ini juga dilaporkan telah menjangkiti 40.553 orang di sedikitnya 24 negara. Sedangkan jumlah penderita yang berhasil disembuhkan baru 3.342 orang.

Menurut data WHO, wabah SARS yang melanda China dan sebagian wilayah Asia pada 2002-2003 telah menewaskan 813 orang.

Tingkat kematian akibat SARS, disebut lebih tinggi dibanding NCP, dengan angka 10 persen. Sedangkan tingkat kematian akibat NCP, dilaporkan sebesar 2 persen dari total terjangkit.

Baca juga : 2 WN Malaysia Yang Baru Dievakuasi Dari Wuhan, Kena New Coronavirus

Agar wabah ini tak semakin menyebar, sejumlah negara - termasuk Jepang, AS dan Singapura, telah melarang pelancong yang memiliki riwayat perjalanan ke China, untuk memasuki wilayahnya.

Sejumlah negara seperti AS, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Inggris juga telah mengevakuasi warganya dari Wuhan,  pusat penyebaran virus NCP, yang juga salah satu dari banyak kota di China telah dikunci secara efektif.

Minggu (9/3), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, pihaknya telah memberangkatkan sejumlah pakar medis yang dipimpin oleh Badan Kesehatan PBB ke China, untuk menanggulangi wabah NCP.

Baca juga : Jumlah Warga China Daratan Yang Tewas Akibat New Coronavirus, Kini Tembus ke Angka 425

Misi investigasi ini dipimpin oleh ahli epidemiologi Kanada, Bruce Aylward. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.