Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Debat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) antara Presiden Donald Trump dan rivalnya, Joe Biden telah usai. Trump tampak menguasai panggung. Namun, hal itu bukan berarti Trump menang, Biden kalah.
Dalam jajak pendapat secara nasional Biden unggul 7 poin atas Trump menurut FiveThirtyEight. Yakni, 50,3 persen Biden, dan 43 persen Trump. Hasil poling pekan ini takkan berubah signifikan, sebab, sudah lebih dari satu juta warga memberi suara dalam pemilu awal.
Baca juga : Trump Vs Biden Saling Maki dan Interupsi
Tinggal 3-11 persen swing voters atau undecided voters yang jadi sasaran Trump atau Biden. Cuma karena suara mereka yang tidak signifikan ini, tentu membuat peta pertarungan tak banyak berubah.
"Sulit untuk melihat bagaimana debat pertama mengubah arah pertarungan. Dan Trump membutuhkannya," terang jurnalis senior CNN, Jeff Zeleny.
Baca juga : Jelang Debat Perdana, Biden Unggul di Swing States
Zeleny menilai Trump mendominasi selama debat. "Presiden Trump mengendalikan debat malam ini namun tidak berarti dia menang," tutur Zeleni.
"Selama sebagian besar jam pertama, Trump mendominasi diskusi, membicarakan saingannya, mengendalikan moderator seringkali tanpa interupsi," tulis Zeleny di CNN
Baca juga : Armenia Minta Dukungan AS, Trump Merespons
Zeleny mengatakan bahwa Trump memenangkan momen saat debat capres ini. Sedangkan Biden tampak lebih lama saat menjelaskan. Dalam siaran debat itu, tampak juga Biden tua dan lemah.
"Jelas bahwa Presiden mencoba untuk memenangkan momen, sementara Joe Biden tampaknya bermain lebih lama. Namun terkadang, dia sepertinya mundur dari panggung. Kepada mereka yang mendengarkan - dan tidak menonton - dia menghabiskan banyak waktu tanpa berbicara, berniat menggigit lidahnya," ujarnya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya