Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dilihat Dari Obatnya
Pakar Kesehatan Bilang Sakit Donald Trump Lebih Parah
Senin, 5 Oktober 2020 16:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dokter yang tidak terlibat dalam perawatan Virus Corona yang diderita Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai, sakit Trump lebih parah. Itu terlihat dari obat-obat yang dikonsumsi suami Melania Trump itu.
Trump mengkonsumsi deksametason. Steroid generik yang biasa digunakan untuk mengurangi peradangan. Tim medis Trump pada hari Minggu (4/10) mengatakan, dia mulai terapi steroid setelah mengalami penurunan oksigen yang rendah. Tapi kondisinya membaik.
Trump juga telah menggunakan dua dosis obat antiviral intravena Remdesivir selama lima hari. Menurut dokter Gedung Putih, Sean Conley kadar oksigen dalam darah Trump sempat turun, Jumat (2/10/20) dan membaik pada hari Minggu.
Tak lama kemudian, Trump dadah-dadah menyapa pendukungnya di luar rumah sakit militer, Walter Reed Medical Center, Bethesda, Maryland pada Minggu petang (4/10/2020). Trump naik SUV dan pakai masker.
Namun, menurut Daniel McQuillen, dokter spesialis penyakit menular di Lahey Hospital & Medical Center di Burlington, Massachusetts, keterangan yang diberikan tim dokter Trump, mengindikasikan kondisinya lebih parah.
"Saya menilai itu lebih parah daripada yang dijelaskan secara umum," kata McQuillen.
Baca juga : Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bintang Militer Ke Tiga Anggota TNI
Komunitas Penyakit Menular AS menjelaskan, deksametason bermanfaat pada orang dengan Covid-19 dalam kondisi kritis atau parah. Yang membutuhkan oksigen ekstra.
Tapikemudian, penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut tidak membantu. Dan bahkan mungkin berbahaya pada orang dengan kasus penyakit yang lebih ringan.
"Mengingat pasien (Trump) berusia 74 tahun, kelebihan berat badan, bisa berisiko tinggi mengalami komplikasi," terang Stuart Cohen, kepala penyakit menular di California's UC Davis Health.
Cohen dan dokter lain yang telah merawat pasien Covid-19 selama berbulan-bulan mengatakan, Trump bisa saja keluar dari rumah sakit. Dan menyapa para pendukungnya.
"Tapi, dia tidak akan pulang ke tempat di mana tidak ada perawatan medis. Pada dasarnya ada rumah sakit di Gedung Putih," kata Walid Gellad, profesor kedokteran di Universitas Pittsburgh.
Trump diterbangkan ke RS Walter Reed pada Jumat (2/10) waktu setempat. Beberapa jam setelah mengumumkan positif terinfeksi Covid-19.
Baca juga : Jangan Cuma Jaga Protokol Kesehatan, Olahraga Juga Harus
Saat berada di Gedung Putih, Trump diberi infus pengobatan antibodi eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals yang masih uji klinis. Dokter mengatakan bahwa kedua obat ini bisa dipakai di awal infeksi untuk mencegahnya menjadi lebih buruk. Tapi, deksametason pada umumnya disediakan untuk orang-orang yang kondisinya memburuk.
"Kami memberikan deksametason kepada pasien yang membutuhkan oksigen tambahan," kata Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.
Jika Trump tidak lagi membutuhkan oksigen tambahan dan dapat kembali ke aktivitas normalnya, dokternya dapat mengeluarkannya dari rumah sakit. "Pertanyaan terbesarnya adalah, apakah ada risiko penurunan? Atau apakah dia dalam perkembangan yang baik?" kata Adalja.
Covid-19 disebut memiliki dua fase. Infeksi virus itu sendiri. Dan, dalam beberapa kasus reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ.
Menurut Dokter Cohen, orang yang terinfeksi bisa terlihat sehat selama sepekan. Lalu menurun dengan sangat cepat. "Selalu sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi," terang Cohen.
Dokter mengatakan, pasien Covid-19 yang memiliki respons yang baik terhadap pengobatan dapat meninggalkan rumah sakit relatif lebih cepat. Tapi mereka tetap perlu diawasi secara ketat.
Baca juga : Aplikasi Help Ramaikan Pasar Ekspedisi, yang Cepat dan Murah
Lebih lanjut, menurut Rajesh Gandhi, dokter penyakit menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston menjelaskan, beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 mempunyai gejala yang buruk. Seperti sesak napas dan komplikasi lain sekitar sepekan setelah mereka pertama kali mengalami gejala.
David Battinelli, kepala petugas medis di New York's Northwell Health mengatakan, cukup masuk akal jika Trump bisa segera keluar dari rumah sakit. Tapi, kata dia, pemulihan penuh akan memakan waktu.
"Sangat tidak mungkin baginya untuk keluar dan melakukan kampanye dalam waktu kurang dari 14 hari," kata Battinelli.[PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya