Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yuk, Patuhi Protokol Kesehatan

Banyak Ojol Berkerumun Dan Nggak Pake Masker

Sabtu, 19 September 2020 07:20 WIB
Ilustrasi Ojol
Ilustrasi Ojol

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat mulai sewot dengan banyaknya pengemudi ojek online (ojol) berkerumun dan tidak memakai masker saat menunggu penumpang.

Aparat diharapkan menindak pelanggaran itu demi memastikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, berjalan efektif. Pantauan Rakyat Merdeka di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, banyak pengemudi ojol berkerumun saat menunggu penumpang di sana.

Hal serupa terlihat di Pasar Nangka Bungur, Jakarta Pusat. Dan, di Jalan Mangga Besar IX, Kelurahan Tangki, Jakarta Barat.Ojol berkerumuntanpa jaga jarak, tidak menggunakan masker sambil bercanda di pangkalan.

Warga Cengkareng, Jakarta Barat, Harun melaporkan, pemandangan ojol melanggar protokol kesehatan bukan hal baru. Pelanggaran itu bisa dilihat di Stasiun Pesing, Jakarta Barat.

Baca juga : Perketat Protokol Kesehatan Daerah Yang Gelar Pilkada!

“Lihat saja di Pesing, Jalan Daan Mogot. Banyak tuh ojol mangkal. Padahal, polisi lagi razia di Jembatan Pesing. Tapi tidak ada tindakan kepada ojol yang berkerumun,” tandas Harun. Dia

meminta, para driver ojol mematuhi aturan. Ini demi kebaikan bersama agar penularan Virus Corona bisa dicegah. “Masih untung boleh angkut penumpang.

Pandemi ini serius, bukan main-main. Apa susahnya pakai masker dan nggak berkerumun. Jauh-jauhan demi kenyamanan dan kesehatan bersama,” sarannya.

Warga Jakarta lainnya, Eddy mengatakan, penerapan aturan itu hendaknya konsisten. Pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bilang akan dievaluasi setelah tiga hari pelaksanaan PSBB. Maka, sudah seharusnya kebijakan ojol boleh bawa penumpang dievaluasi.

Baca juga : PP Hospitality, Terapkan Protokol Kesehatan Untuk Sambut Tamu

‘’Percuma saja PSBB kalau nggak ada ketegasan menerapkan aturan di lapangan,” ujar Eddy, saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, kemarin.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengancam akan melakukan evaluasi jika dalam tiga hari pengetatan PSBB, masih ada driver ojol melanggar protokol kesehatan.

Dia mengancam akan melarang ojol boleh mengangkut penumpang. Dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu disebutkan, ojol dan ojek pangkalan (opang) dilarang berkumpul lebih dari lima orang serta harus menjaga jarak sepeda motor minimal dua meter.

‘’Faktanya, setelah lima hari PSBB, masih banyak driver ojol mangkal secara berkerumun. Jadi, sebaiknya larang saja ojol bawa penumpang sesuai SK Dishub DKI dong,’’ harap Andi, warga Jakarta Timur, kemarin.

Baca juga : Asal Jaga Protokol Kesehatan, Beringin Yakin Pilkada Sukses

Dia ingin aturan ojol seperti PSBB awal, hanya boleh membawa barang dan makanan. Kemudian, tingkatkan pengawasan kepada driver ojol saat mangkal.

Langsung Beri Peringatan

Untuk mendukung penerapan PSBB, salah satu aplikator ojol, Grab Indonesia menerapkan teknologi geofencing. Teknologi ini diklaim dapat mendeteksi sekaligus memberi peringatan dini kepada mitra pengemudi yang berkerumun di sebuah area.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.