Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diimingi Rp 28 Triliun, Indonesia Tetap Ogah Buka Pintu Buat Israel

Rabu, 23 Desember 2020 23:26 WIB
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) berdemo mengkampanyekan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel di Marseille, selatan Prancis. [Foto ilustrasi: Citizenside/Georges Robert]
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) berdemo mengkampanyekan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel di Marseille, selatan Prancis. [Foto ilustrasi: Citizenside/Georges Robert]

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia tetap menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sekalipun ditawari dana bantuan besar dari Amerika Serikat (AS), Rp 28 triliun!

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan, tidak akan menanggapi tawaran dana bantuan pembangunan hingga miliaran dolar dari AS, dengan syarat pemerintah Indonesia melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca juga : Dapat Anggaran Rp 45 Triliun, Ini Prioritas Kemenhub Di 2021

"Ibu Menlu sudah sampaikan, hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Rabu (23/12).

Sebelumnya, CEO US International Development Finance Corp., Adam Boehler menyatakan, Indonesia akan mendapat bantuan hingga mencapai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 28 triliun), jika bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca juga : PBNU: Indonesia Tak Perlu Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Pernyataan Boehler dikutip Bloomberg dan dipublikasikan pada Selasa (22/12/2020). Pernyataan Boehler kepada Bloomberg tersebut juga dikutip oleh media Israel, The Times of Israel.

Boehler merupakan CEO US International Development Finance Corporation (DFC), sebuah lembaga keuangan milik Pemerintah AS. “Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia),” kata Boehler kepada Bloomberg di Yerusalem.

Baca juga : Gelora: Rekonsilisasi Solusinya

“Jika mereka siap, kami akan dengan senang hati, bahkan memberikan dukungan lebih berupa dukungan finansial,” sambungnya. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.