Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Andi Arief: Kalau Ada Pertumpahan Darah, Saya Sudah Ingatkan Pak Mahfud
- Kasus Merintangi Penyidikan Nurhadi Dkk, KPK Imbau Komisaris PT Putra Palakka Sudirman Koperatif
- KPK Perpanjang Penahanan Juliari Batubara dan Anak Buahnya
- KLB Demokrat, Kendaraan Moeldoko Nyapres Di 2024?
- Nurdin Abdullah Klaim Uang Yang Disita KPK Adalah Bantuan Masjid

RM.id Rakyat Merdeka - Dua pemimpin negara Eropa; Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Kanselir Jerman, Angela Merkel membahas kemungkinan kedua negara tersebut kerja sama memproduksi vaksin virus Covid-19.
Gagasan kerja sama itu dibahas melalui panggilan telepon pada Selasa (5/1) waktu setempat.
Menurut sumber dari Istana Kremlin, kerja sama Rusia dan Jerman ini difokuskan penekanan pada kemungkinan prospek produksi vaksin secara bersama-sama.
Berita Terkait : Semangat Dan Kinerja Baru
"Masalah kerja sama dalam memerangi pandemi virus Corona dibahas dengan penekanan pada kemungkinan prospek produksi vaksin bersama," kata pejabat Kremlin dikutip dari thelocal.de
Kremlin menambahkan, kesepakatan antar kedua negara ini telah tercapai untuk melanjutkan kontak tentang masalah tersebut antara Kementerian Kesehatan kedua negara dan badan-badan khusus di Rusia maupun Jerman.
Baru-baru ini, baik Rusia maupun Jerman, sama-sama telah memulai program vaksinasi massal di dalam negeri masing-masing untuk melawan penyebaran virus Corona dan menghindari kembali penutupan akses secara besar atau lockdown.
Berita Terkait : Jokowi: Kurang Dari Setahun, Vaksinasi Harus Selesai
Seperti sudah diketahui, berdasarkan data dan laporan dari ilmuwan Rusia di Gamaleya Research Institute yang mengembangkan vaksin virus Corona, Sputnik V, terungkap fakta bahwa vaksin ini dapat memberikan perlindungan dari virus Corona selama dua tahun di tubuh manusia.
Laporan yang disampaikan Alexander Gintsburg seorang ilmuwan dari Gamaleya Research Institute ini merupakan kabar baik bagi seluruh masyarakat di dunia. Apalagi, sebuah studi yang dimuat di New England Journal of Medicine melaporkan bahwa mayoritas vaksin virus Corona hanya bisa melindungi tubuh seseorang dari virus selama kurang lebih tiga bulan.
Sementara itu, Jerman dan Amerika Serikat telah berkolaborasi dengan menciptakan vaksin Corona. Perusahaan Jerman BioNTech dan mitranya di Amerika Serikat, Pfizer, juga telah mengumumkan pada November 2020 yang lalu, bahwa hasil awal dari uji coba fase 3 yang sedang berlangsung menunjukkan, vaksin 90 persen efektif dalam mencegah infeksi Covid-19. [DIT]
Tags :
Berita Lainnya