Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Myanmar Tahan Lebih Dari 1.700 Penentang Kudeta

Minggu, 7 Maret 2021 14:28 WIB
Polisi Myanmar mengarahkan senjata ke orang-orang di apartemen terdekat saat mereka berhadapan dengan pengunjuk rasa anti kudeta di Yangon, Myanmar. [Foto: Associated Press]
Polisi Myanmar mengarahkan senjata ke orang-orang di apartemen terdekat saat mereka berhadapan dengan pengunjuk rasa anti kudeta di Yangon, Myanmar. [Foto: Associated Press]

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga Sabtu (6//3/2021), Myanmar sudah menahan lebih dari 1.700 warga penentang kudeta militer.

Laporan ini disampaikan kelompok advokasi Asosiasi Bantuan Tahanan Politik atau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP). Angka itu tidak termasuk mereka yang ditahan pada Sabtu malam.

Baca juga : Inter Milan Vs Parma, Nerrazurri Jauhi Situasi Kudeta

Pasalnya, pasukan keamanan Myanmar kembali melakukan penggerebekan dan penangkapan pada Sabtu malam di kota Yangon. Penggerebekan juga disertai tembakan.

"Tahanan dipukul dan ditendang dengan sepatu bot militer, dipukuli dengan tongkat polisi, kemudian diseret ke dalam kendaraan polisi," kata AAPP dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Baca juga : Gawat, Puluhan Hektar Lahan Gambut Di Pontianak Ludes Terbakar

"Pasukan keamanan memasuki daerah permukiman dan mencoba menangkap pengunjuk rasa, dan menembak ke arah rumah, menghancurkan banyak (rumah)," lanjut bunyi laporan tersebut.

Aksi itu dilakukan usai dibubarkannya demonstrasi anti kudeta militer, dengan gas air mata dan granat. Sedianya, pada Minggu (7/3/2021) direncanakan kembali digelar aksi demonstrasi yang lebih besar lagi.

Baca juga : Israel Tangkap Lebih Dari 10 Warga Palestina, Termasuk Polisi

Menurut kelompok demonstran, Komite Serangan Umum Nasional, aksi demo sedianya diadakan di Yangon, Mandalay dan Monywa. Namun hingga Minggu dini hari, warga setempat mengatakan, tentara dan polisi bergerak ke beberapa distrik di Yangon, sambil melepaskan tembakan. Mereka menangkap setidaknya tiga orang di Kyauktada.

Sementara anggota parlemen yang sekarang dibubarkan, Sithu Maung, melalui unggahan di Facebook menyatakan, saat ini tentara juga memburu pengacara yang bekerja untuk Liga Nasional untuk Demokrasi. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.