Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Prokes Dicuekin, Virus Baru Menyebar
Jumlah Kasus Corona India Tembus 100 Ribu Per Hari
Selasa, 6 April 2021 05:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Otoritas India melaporkan lonjakan kasus virus Corona (Covid-19) di wilayahnya, lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari. Para ilmuwan menilai, ini gara-gara warga meninggalkan protokol kesehatan (prokes) saat kampanye Pemilu lokal, ditambah munculnya jenis virus baru Covid-19.
Data terbaru Kementerian Kesehatan India menunjukkan, 103.558 kasus baru Corona tercatat dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan tersebut, India kini mencatat total 12,6 juta kasus Corona di wilayahnya. Angka itu tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah AS dan Brasil.
Baca juga : Tertinggi, Jumlah Kasus Positif Corona Turki Tembus 42.308
Seperti dilansir Channel News Asia, kemarin, jumlah kasus Corona harian di India melonjak sekitar 12 kali lipat setelah mencapai titik terendah selama beberapa bulan pada awal Februari lalu.
“Varian baru yang lebih menular, ditambah banyaknya warga yang tidak memakai masker dan menjaga jarak serta menghidari kerumunan, adalah penyebab lonjakan tajam ini,” terang Anggota Gugus Tugas Pandemi India, Dr Randeep Guleria, seperti dilansir media online Sky News, kemarin.
Baca juga : Kasus Corona Di DKI Melandai Karena Jumlah Testing Sedikit
Maharashtra menjadi wilayah terdampak Corona paling parah di India, dengan angka kasus 57.074 dalam sehari. Sebagai antisipasi atas lonjakan kasus, otoritas setempat akan menutup pusat perbelanjaan, bioskop, bar, restoran dan tempat ibadah mulai Senin (5/4) malam waktu setempat.
Pemerintah Negara Bagian juga mulai memberlakukan lockdown pada akhir pekan lalu, saat para pakar mengkhawatirkan kekurangan tempat tidur di rumah sakit setempat, khususnya di kota-kota kecil.
Baca juga : Pemerintah Terus Waspadai Penyebaran Mutasi Virus Corona
Seorang pengawas medis, Dr Avinash Gawande mengatakan kepada wartawan, pihaknya tidak dapat membuat pasien menunggu. Karena hal itu akan mempengaruhi tingkat oksigen. Jika 40 pasien datang bersamaan, maka sulit memindahkan mereka ke bangsal pada saat yang juga bersamaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya