Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Terus Waspadai Penyebaran Mutasi Virus Corona

Sabtu, 13 Maret 2021 16:46 WIB
Siti Nadia Tarmizi/Ist
Siti Nadia Tarmizi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mewaspadai penyebaran mutasi virus Corona. Masyarakat juga harus terlibat aktif mencegah penyebaran virus dengan cara paling efektif, yakni taat protokol kesehatan.

Di Indonesia diduga sudah ada berbagai varian virus Corona, seperti D614G, B117 dan N439K. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi N439K lebih dahulu ditemukan dibandingkan B117.

“Ini sebenarnya mutasi single, hanya ada satu mutasi pada jenis varian ini. Jenis varian ini bukan yang diminta oleh WHO untuk mendapat perhatian khusus," kata Siti Nadia kepada wartawan, Sabtu (13/3).

Baca juga : Perlunya Edukasi Terus Menerus Kepada Masyarakat Yang Nolak Divaksin

Menurut dia, yang mendapat perhatian khusus saat ini adalah mutasi virus B117, B135 dan P1.

“N439K sama dengan D614G, satu mutasi di virus tersebut. Baru-baru ini ada satu jurnal yang mengatakan bahwa N439K bisa mengkamuflase pembuatan antibodi," jelasnya.

Siti Nadia meyakini World Health Organization (WHO) akan melakukan kajian yang lebih luas terkait mutasi N439K.

“Apakah kemudian virus ini jadi salah satu yang memang perlu mendapat perhatian khusus atau tidak," katanya.

Baca juga : Susi Maunya Berondong

Menurut dia, sampai saat ini belum ada data yang lebih lengkap mengenai apakah mutasi virus N439K itu lebih menyebabkan keparahan sebuah penyakit dari Covid-19 atau tidak. 

"Jadi memang baru ada yang disebut sebagai virus ini di dalamnya melekat pada ace reseptornya. Itu dikatakan lebih kuat, tapi itu dalam suatu uji coba melihatnya. Artinya, memang baru satu jurnal yang mengatakan ini dan kita belum mendengar lebih lanjut dari WHO seperti apa," tuturnya.

Dia mengatakan, biasanya WHO akan mengumumkan setelah melakukan kajian dari para ahli yang berasal dari berbagai negara. Namun, dia memastikan pemerintah selalu mewaspadai penyebaran mutasi virus Corona tersebut.

"Mutasi selalu dipantau oleh pemerintah, karena memang kita tahu bahwa mutasi itu selalu terjadi, dan memang itu karakter dari virusnya. Sejak awal pandemi Covid-19 sudah disampaikan bahwa negara harus memperhatikan terkait mutasi-mutasi virus ini," imbuhnya.

Baca juga : TC Hari Ketiga, Timnas Wanita Jalani Penguatan Fisik

Siti Nadia mengatakan, protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas masih cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, selain 3T (testing, tracing, treatment).

"Kalau kemudian kita merasa gejala-gejala, segera memeriksakan diri. Ditambah tentunya vaksin, salah satu yang bisa membantu kita melawan, menjadi tidak sakit," pungkas Siti Nadia. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.