Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Ngamuk Di Negara Lain

China Ketar-ketir, Australia Dan Singapura Babak Belur

Jumat, 22 Oktober 2021 07:30 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Pixabay)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbeda dengan di sini, Corona di beberapa negara lain sedang mengamuk. Bahkan, tiga negara yang sebelumnya jadi contoh terbaik dalam penanganan Corona, yakni China, Australia, dan Singapura, kini sedang ketar-ketir dan babak belur dihantam lonjakan kasus.

Padahal, jika dilihat dari sisi cakupan vaksinasi, ketiga negara ini sudah melampaui 70 persen penduduk. Jumlah ini sebelumnya disebut-sebut sebagai angka yang dapat mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

Baca juga : Corona Delta Ngamuk, Kinerja Industri Pengolahan Triwulan III Menurun

Singapura misalnya, per Selasa (19/10), jumlah penduduk yang sudah divaksinasi dosis pertama sudah mencapai 83,4 persen atau 4,7 juta penduduk. Demikian juga untuk suntikan kedua, sudah 82,4 persen atau 4,6 juta penduduk.

Akan tetapi, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di negara Singa itu terus meledak. Bahkan, pada Selasa (19/10), mencatat rekor tertinggi, sebanyak 3.994 kasus dengan 7 kematian. Pada Rabu (20/10), penambahan kasus harian Singapura turun sedikit menjadi 3.862 kasus positif. Tapi, angka kematiannya naik menjadi 18 kasus.

Baca juga : Saatnya Kita Bangun MedsosDan Layanan Buatan Sendiri

Jika dibandingkan dengan sebulan lalu, terjadi kenaikan kasus hingga tiga kali lipat lebih. Lonjakan tersebut membuat rumah sakit dan tenaga medis di Singapura kewalahan.

Menurut Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong, hampir 90 persen tempat tidur isolasi rumah sakit di negerinya sudah terisi. Lebih dari dua pertiga tempat tidur ICU juga sudah terisi. "Sistem perawatan kesehatan kewalahan," ungkap Wong, dalam konferensi pers, Rabu (20/10).

Baca juga : Prokes Di Kelas Ketat, Bubaran Sekolah Jangan Berkerumun

China juga mulai ketar-ketir. Ratusan penerbangan domestik dibatalkan di negara yang dipimpin Xi Jinping itu. Lokasi wisata, sekolah dan tempat hiburan di daerah yang terdampak, juga ditutup.

Kebijakan itu diambil setelah ditemukan adanya klaster baru Covid-19 yang terkait dengan wisatawan. Masing-masing berasal dari Shanghai di Xi'an, provinsi Gansu dan Mongolia Dalam. Tercatat, jumlah kasus dalam klaster wisatawan yang memasuki Ibu Kota Beijing itu, mencapai 20 infeksi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.