Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Facebook Cs Down, Pelaku Usaha Ketar-Ketir

Saatnya Kita Bangun MedsosDan Layanan Buatan Sendiri

Minggu, 10 Oktober 2021 06:50 WIB
Ilustrasi. instagram, whatsapp, facebook. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. instagram, whatsapp, facebook. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak hanya netizen yang geger akibat tumbangnya raksasa media sosial (medsos) Facebook, Instagram dan WhatsApp, Senin (4/10). Para pelaku usaha juga ketar-ketir. Pasalnya, tak sedikit pengusaha yang terhubung dengan ketiga aplikasi itu.

Diketahui, penjualan lewat so­cial commerce (Facebook Cs) terus mengalami kenaikan. Menurut hasil riset eMarketeer, penjualan lewat social commerce tembus 23,3 miliar dolar AS (Amerika Serikat) atau setara Rp 344,6 triliun.

Angka itu naik signifikan se­jak pandemi pada 2020. Dibanding pada 2019 yang mencapai 21,1 miliar dolar AS (Rp 299,9 triliun). Bahkan dari riset so­cial commerce global 2020, 74 persen konsumen mengandal­kan medsos dalam membuat keputusan membeli barang.

Tak heran, ketika tiga aplikasi jagoan tersebut down beberapa jam, beberapa pelaku usaha medsos khawatir.

Baca juga : Ada Pemutihan Denda, Samsat Kota Bekasi Tegaskan Tak Lakukan Pungli

Susanti Masnan (41), misalnya. Pelaku usaha aksesoris asal Yogyakarta ini sangat mengandalkan Facebook dkk dalam platform penjualannya.

Saat down Senin lalu, Susan­ti khawatir hal tersebut berlangsung lama. “Sempat berpikir juga gimana kalau sampai seharian. Karena jujur saja, saat malam hari juga tak sedikit yang melakukan transaksi dan penjualan,” curhat Susanti saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Dalam sehari, Susanti mengaku bisa meraih penjualan atau transaksi minimal 5-10 kali. “Kalau berlangsung lama (down social commerce), pasti akan berdampak. Artinya, dalam sehari berarti saya kehilangan penjualan,” cemasnya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengakui, medsos menjadi salah satu kanal promosi bagi para pelaku usaha, terutama di market­place. Tapi memang, penjualan tak sepenuhnya dilakukan lewat medsos.

Baca juga : Pertamina Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Di Blok Rokan

“Menurut kami, down-nya tiga medsos itu tidak terlalu banyak pengaruhnya. Merchants biasanya memanfaatkan medsos un­tuk promosikan produk, fokus transaksi tetap ada di market­place,” jelas Bima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi, kejadian down terse­but pada malam hari menuju tengah malam, maka tidak ada dampak ke bisnis di marketplace secara signifikan.

Berkaca pada pengalaman tersebut, Bima menyarankan, sebaiknya merchants melaku­kan promosi tidak hanya di satu kanal saja. Ditambah lagi, kini marketplace juga memiliki kanal promosi yang bisa dimanfaatkan maksimal selain dengan medsos.

“Jika itu terjadi lagi, bahkan di siang hari, tak merugikan merchants. Karena masih ada kanal pro­mosi lain yang jalan,” saran Bima.

Baca juga : Dalihnya Untuk Bangun Masjid, Padahal Buat Keperluan Pribadi

Dikutip dari laman pendeteksi situs Downdetector, Instagram error setidaknya dirasakan oleh sekitar 6 ribu pengguna.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.