Dark/Light Mode

Atasi Kebakaran Hutan Di Riau

KLHK Gercep Siapkan Helikopter Dan Satgas Karhutla

Rabu, 3 Maret 2021 13:10 WIB
Satu unit helikopter tipe Bell-412 dan Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dii Provinsi Riau. (Foto: Kementerian LHK)
Satu unit helikopter tipe Bell-412 dan Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dii Provinsi Riau. (Foto: Kementerian LHK)

 Sebelumnya 
Di beberapa lokasi titik api sudah berhasil dipadamkan, dan pada lokasi lainnya masih terlihat tim satgas Dalkarhutla melakukan proses pendinginan. Seluruh anggota satgas tampak saling bekerjasama di garda terdepan.

Untuk operasi penanggulangan dari darat, KLHK telah menyiagakan 239 anggota Manggala Agni (MA) di lima wilayah Daerah Operasi (Daops) untuk wilayah Provinsi Riau, termasuk Kepulauan Riau. Manggala Agni bersama tim Satgas Karhutla lainnya, terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Swasta, BMKG, BPPT, MPA, dan kelompok masyarakat lainnya melaksanakan kerja pengendalian sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo.

Ada 6 poin arahan Presiden Jokowi tentang pengendalian karhutla yang disampaikan di Istana Negara tanggal 22 Februari 2021 lalu. Diantaranya prioritaskan upaya pencegahan, melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

Baca juga : Menteri Siti Lepas Liarkan 14 Ekor Curik Bali di TNBB

Selain itu infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke tingkat tapak dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, MPA, dan lainnya dalam penanganan karhutla. Arahannya juga untuk mencari solusi permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

Arahan selanjutnya yaitu penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan, dan langkah penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi, dengan cara memberikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera.

"Ibu Menteri LHK mengarahkan anggota Manggala Agni untuk solid membantu kerja tim Satgas Dalkarhutla mengantisipasi karhutla, terutama di daerah-daerah rawan. Pantang pulang sebelum padam. Apalagi pada saat bangsa ini masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19, harapannya karhutla dapat ditangani dengan baik sebagaimana tahun 2020," ungkap Bassar.

Baca juga : Pendekatan Spasial Ditingkatkan, KLHK Fokus Pembangunan Tingkat Tapak

Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, kerja tim Satgas pengendalian karhutla di Indonesia secara nasional berhasil menurunkan jumlah hotspot sebesar 91,32 persen dan luasan area terbakar turun 81,7 persen.

Sepanjang tahun 2020 tidak terjadi bencana asap karhutla di Indonesia sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun 2021, telah muncul titik panas/ hotspot di beberapa wilayah seperti di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

Saat ini upaya penanggulangan karhutla terus dilakukan tim satgas, sampai proses pendinginan guna memastikan api benar-benar padam.Hingga 25 Februari 2021 melalui pantauan web sipongi.menlhk.go.id berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) confident level sekitar 80 persen terdapat sebanyak 69 titik. Sebagian besar titik api sudah dinyatakan padam.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.