Dark/Light Mode
- Erick Thohir: Jangan Berpuas Diri, Lawan Filipina Akan Berat!
- Marc-Andre Ter Stegen Sudah Nggak Betah Di Barcelona
- Juventus Tawar Jadon Sancho Rp326 Miliar
- Aquabike Indonesian Championship Piala Menpora 2025 Digelar Di Pantai Jepara
- Jelang BRI Super League, Level Kebugaran Pemain Persib Baru 50 Persen
Moderasi Beragama Di Indonesia (16)
Sikap Nabi Terhadap Non-Muslim

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak awal, Islam tidak pernah memusuhi penganut agama lain. Yang terjadi adalah musuh Nabi Muhammad SAW di Mekkah dan Madinah, menyerang umat Islam sehingga Nabi mempertahankan diri.
Nabi dan para Khulafaur Rasyidin seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali tidak pernah menaklukkan negara-negara atau bangsa yang beragama lain melainkan hanya sebatas membebaskan dari penjajahan negeri asing.
Baca juga : Perlakuan Nabi Terhadap Kaum Minoritas
Umar ibn Khathab membebaskan Yerusalem dari penjajahan Romawi-Byzantium. Dan orang-orang Yahudi dan Kristen di sana tidak diganggu sama sekali. Bahkan Umar membuat piagam damai yang disebut Piagam Aeliya, yang memberikan kebebasan kelompok minoritas, hak-haknya terlindungi.
Nabi sendiri sering memberikan contoh dalam hal ini. Nabi pernah menerima delegasi tokoh-tokoh lintas agama dengan penuh persahabatan di mesjidnya sebanyak 60 orang, 14 orang. Rombongan itu dipimpin oleh Abdul Masih dari kelompok Kristen Najran.
Baca juga : Tidak Dikenal Istilah Minoritas
Dalam kitab “Al-Shirat al-Nabawiyyah” karya Ibn Hisyam, Juz II, halaman 426-428, dijelaskan panjang lebar kisah ini. Rombongan besar ini harus menungu di mesjid karena Nabi akan menunaikan shalat Ashar terlebih dahulu sebelum memulai pertemuan.
Menjelang matahari terbit, sebagian di antara rombongan itu akan mencari rumah ibadah guna menunaikan kebaktian. Karena di sekitar itu tidak ada gereja, maka Nabi mempersilakan tamunya melakukan kebaktian di dalam (kompleks) mesjid dengan menghadap ke arah timur.
Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik
Nabi bahkan pernah menganjurkan untuk membantu penyelesaian pembangunan gereja yang terbengkalai karena kemiskinan warga kristiani di sekitarnya. Nabi menganjurkan untuk membantu pembangunan gereja itu dengan cara mengambilkan dana hibah, bukan dari zakat, waqaf, dan dari baitul mal. Nabi selalu mewanti-wanti, sehebat apapun peperangan yang terjadi, rumah-rumah ibadah siapapun dan agama manapun jangan sampai di rusak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.