Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Raih Akreditasi Unggul

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Universitas Borobudur resmi Terakreditasi Unggul, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No. 925/SK/BAN-PT/Ak/D/III/2024 tanggal 19 Maret 2024.

Ketua PDIH Universitas Borobudur Prof. Dr. Faisal Santiago menyatakan, akreditasi Unggul ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah terhadap universitas tersebut.

Menurutnya, bukan hal mudah untuk meraih akreditasi Unggul dengan nilai 375.

“Perlu kerja keras dalam melaksanakan proses belajar mengajar, harus mengedepankan kualitas,” ujar Faisal kepada dalam siaran pers, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya, standar sebagai penilaian akreditasi sudah dilaksanakan dengan baik di PDIH Universitas Borobudur.

Sehingga ketua tim penyusun borang akreditasi, Dr. Ahmad Redi, tidak mengalami kesulitan lantaran semua data sudah tersedia.

Baca juga : Bamsoet Jadi Dosen Tetap S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti

Mempunyai keunggulan kualitas dalam proses belajar mengajar, kata Faisal, sudah menjadi suatu keharusan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

“Setiap tahun kami melakukan lecturing di kampus terkemuka di luar negeri. Itulah yang membedakan dengan kampus lainnya, ditunjang juga sarana dan prasarana yang baik, itu juga menjadi faktor penentu,” tutur Faisal yang juga Direktur Pascasarjana Universitas Borobudur itu.

Diingatkannya, mempertahankan akreditasi Unggul adalah hal yang berat. Salah satu caranya, adalah dengan mempertahankan kualitas. Dengan begitu, PDIH Universitas Borobudur semakin terdepan.

Faisal juga mengingatkan, tercapainya akreditasi Unggul, sebut Santiago tidak terlepas dari tenaga pengajar yang berkualitas dan sangat kompeten di bidangnya.

Seperti Prof. Zudan Arif Fakrullah, Prof. Surya Jaya, Prof. Arief Hidayat, Prof Suparji Ahmad, Prof. Zainal Arifin, Prof. Tunjung, Prof. Abdullah Sulaeman, Prof. Ade Saptomo, dan Prof. Laksanto Utomo.

Juga, Dr. Bambang Soesatyo, Dr. Ahmad Redi, Dr. Evita Isreto, Dr. KMS Herman, Dr. Boy Nurdin, Dr.Herman Bakir, serta Dr. Binsar John Vic.

Baca juga : Jurnal Heritage Dan Lektur Balitbang Diklat Kemenag Raih Akreditasi Terbaru

“Mereka menjadikan proses belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum dan RPS yang telah disiapkan,” ucapnya.

Selain itu, peran alumni doktor ilmu hukum juga tidak bisa dikesampingkan.

Kontribusi alumni dalam meningkatkan kualitas pendidikan di PDIH Universitas Borobudur, juga signifikan.

“Dr. Irjen Pol (Purn) Ronny F Sompie sebagai Ketua Alumni dan jajarannya sangat banyak membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di PDIH,” tuturnya.

Hal lain yang membuat PDIH meraih akreditasi Unggul adalah memiliki sedikitnya dua karya ilmiah yang terpublikasi secara internasional di jurnal bereputasi dan kuliah international di kampus universitas terkemuka luar negeri.

Seperti, Utrech dan Leiden di Belanda, Hankuk University di Korea Selatan, Gakushin, Wako dan Kanzai Gaidai University di Jepang, serta di Thamasat University Thailand.

Baca juga : Mahfud Kuliah Politik Hukum Di Universitas Nommensen Medan

Mahasiswa PDIH terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi. Seperti dari kepolisian, kejaksaan, kehakiman, advokat, dokter atau tenaga kesehatan, para ASN, dosen serta karyawan swasta.

“pendidikan S3 di Universitas Borobudur sangat diminati, dengan jumlah mahasiswa mencapai 339 orang,” terangnya. 

Sarana dan prasarana yang berkelas internasional dan ditunjang teknologi informasi yang melekat di dalamnya jug menjadikan PDIH semakin berkelas dalam menunjang proses kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar di kampus yang terletak di jalan Laksamana Malahayati Gedung D Lantai 6 tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.