Dark/Light Mode

Gelar Festival Dokumenter, Universitas Budi Luhur Komit Dukung Perfilman

Jumat, 12 Januari 2024 18:56 WIB
Festival Dokumenter Budi Luhur (Foto: Istimewa)
Festival Dokumenter Budi Luhur (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Budi Luhur berkomitmen mendukung perfilman dan mengeksplorasi kearifan lokal Tanah Air. Komitmen ini dibuktikan salah satunya dengan menggelar Festival Dokumenter Budi Luhur (FDBL) yang sudah menginjak masa yang ke-10 di Grha Mahardikabujana, Universitas Budi Luhur Jakarta, Kamis (11/1).

Rektor Universitas Budi Luhur Prof Agus Setyo Budi mengapresisi kegiatan ini. Dia berharap, kegiatan ini tak terhenti di tingkat nasional, namun rencana besar Universitas Budi Luhur dalam merefleksikan budaya secara lebih luas, akan beranjak ke tingkat internasional.

“Ini merupakan kegiatan yang bisa mensinergikan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan outputnya pencapaiuan pembelajaran. Ini tidak mudah, karena ini suatu karya dosen dan mahasiswa," ucapnya, di Graha Mahardika Universitas Budi Luhur, Kamis Malam, (11/1).

Universitas Budi Luhur, lanjutnya, akan terus mendorong kegiatan seperti ini. Sebab, secara tidak langsung, kegiatan ini berkontribusi membantu pemerintah dalam hal meningkatkan melestarikan budaya yang ada, terutama mengakat kearifan lokal.

Baca juga : Dubes Desra Percaya Dianugerahi Gelar Kehormatan Dari Universitas Durham Inggris

“Tentunya kami berharap dukungan dari pemerintah untuk lebih besar lagi dalam rangka mengapreasiasi. Wujud nyatanya, bantuannya untuk lebih besar lagi kepada pemenang-pemenang kegiatan semacam ini. Saya pribadi dan Yayasan Budi Luhur berkonsensus untuk selalu mendorong acara seperti ini,” lanjut Prof Agus.

Dia melanjutkan, Universitas Budi Luhur akan terus berkomitmen, dalam hal ini dalam peningkatan kualitas dalam produk yang dihasilkan.

“Kita akan memperbaiki lagi dengan masukan-masukan dari para juri, juga dengan melibatkan industri perfilman. Tentu ada persyaratan khusus dan tentunya akan lebih meningkatkan kualitas dari film dokumenter yang dihasilkan. Ini juga akan bersinergi dengan kampus lain, dan goalnya tetap. Bagaimana kita memiliki karya yang tidak meninggalkan kebudi luhuran. Karena moto kita mencerdaskan bangsa dan berbudi luhur. Ini merupakan unikness yang kami miliki,” paprnya.

Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif Universitas Budi Luhur Rocky Prasetyo Jati menyampaikan, antusias dan semangat para peserta kompetisi festival dokumenter Budi Luhur 2023 sangat tinggi. Terbukti, ada sebanyak 294 karya dengan 52 karya kategori 60 detik 48 karya kategori pelajar, 110 karya kategori mahasiswa, 84 karya kategori umum, yang diikuti dari berbagai provinsi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Baca juga : Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru, Prof Agus Setyo Budi

“Untuk terobosan ke depan, saya mendukung langkah Pak Rektor. Insya Allah nanti kita akan tingkatkan level dokumenter ini go internasional. Saat ini posisinya kita sedang nonton bareng dulu. Insya Allah dari nonton bareng ini, kita mengajak mahasiswa di luar internasional bisa ke Festival Dokumenter Budi Luhur,” ungkap Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif (FKDK) Universitas Budi Luhur.

Dalam Festival, Rektor menyampaikan hadiah yang diberikan sebesar Rp 30 juta, total untuk 5 kategori. “Jangan dilihat nilainya dahulu. Kita lihat apresiasinya terlebih dahulu. Alhamdulillah, kita diberi dukungan dari pemerintah, yang merupakan wujud kepedulian, yang seterusnya akan kita dorong pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang seperti itu,” imbuhnya.

Dalam ajang kali ini, sebagai matakuliah untuk mata kuliah produksi dokumenter bagi mahasiswa Universitas Budi Luhur, berhasil diproduksi sekitar 20 karya untuk mahasiswa Budi Luhur. Mahasiswa diberikan keluangan waktu dalam satu semester, dan runing-nya, selama empat bulan dikerjakan secara berkelompok, 3-4 mahasiswa.

Festiva Dokumenter Budi Luhur berhasil menyatukan pemimpin industri, pembuat film, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum untuk merayakan kisah-kisah berdampak yang diangkat melalui lensa dokumenter. Pemenang dari ajang Festival Dokumenter Budi Luhur 2023 di antaranya:

Kategori 60 Detik

  • Terbaik 1 The Chosan Woman - Yurizal Novwarizal Huda - Jember, Jawa Tengah
  • Terbaik 2 Melawan Emisi Dunia, Abdurrahman, Balikpapan, Kalimantan Timur
  • Terbaik 3 Anim Ha (Manusia Sejati), Riandi Akbar, Bogor, Jawa Barat

Kategori Pelajar

  • Terbaik 1 Mentari Sang Penakluk Gelomba, Ahmad Wildan RA Pattilouw, Ambon, Maluku
  • Terbaik 2 Wani Nembeg, Erwin Ramadhan, Banjarnegara, Jawa Tengah
  • Terbaik 3 Energi Alternatif, Dina Afrianti, Kebumen, Jawa Tengah

Kategori Mahasiswa

  • Terbaik 1 Under The Idhum Tree, Raks Satria Anugrah, Yogyakarta
  • Terbaik 2 “Bhinneka Tunggal Persija: Suara The Jack Mania”, Muhammad Abdan Syakuro, Jakarta
  • Terbaik 3 Garis Pelakon, Muhamad Ramdhan, Bandung, Jawa Barat

Kategori Umum

  • Terbaik 1 Kategori Beyond The Barrier Luwia Fernando, Yogyakarta
  • Terbaik 2 Spirit Pohgati, Baarik Lana Fadil, Kediri, Jawa Timur
  • Terbaik 3 Tahuri : Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi, Fredy Likumahua, Ambon, Maluku

Baca juga : Lagi, Universitas Bakrie Kukuhkan Guru Besar

Para pemenang Festival Dokumenter Budi Luhur mendapatkan dengan total Rp 72 juta uang tunai dan beasiswa dari Universitas Budi Luhur dan juga mendapatkan senilai Rp 2 juta yang diberikan Kemendikbudristek.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.