Mega Kasih Salam dan Senyuman Menghibur

 Sebelumnya 
SBY menggandeng kedua cucunya, Almira Tunggadewi Yudhoyono dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Sementara kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Edhie Bas- koro Yudhoyono alias Ibas, mengekor di belakangnya. Beriringan dengan menantunya, Anissa Pohan dan Aliya Rajasa, serta kedua cucu lainnya.

SBY kemudian menyalami Boediono, BJ Habibie, dan Iriana Jokowi. Setelah itu, baru menghampiri Mega. Presiden RI ke-6 dan ke-5 itu bersalaman dengan hangat. Mega tersenyum kepada SBY yang matanya masih sembab. Tampak tulus. Tidak dibuat-buat. Keduanya sempat berbincang singkat, hanya beberapa detik.

SBY beberapa kali menganggukkan kepalanya. Tak jelas apa yang dibicarakan keduanya. Hanya kalimat “terima kasih, bu” yang samar-samar terdengar keluar dari mulut SBY. Ketika mengobrol, keduanya saling menatap, penuh arti.

Baca juga : Ada Racun Berbahaya Dalam Anak Panah Perusuh 22 Mei

Menyaksikan momen itu, Puan ikut tersenyum. Tamu lain, juga. Setelah menyalami Mega, SBY menyalami Sinta Nuriyah, Try Soetrisno dan istrinya. SBY sempat mengobrol agak lama dengan istri Try. Kemudian, dia lanjut menyalami para pelayat di barisan kedua dari depan. Termasuk, Puan.

Selesai menyalami para pelayat, SBY duduk di antara Iriana dan Habibie. Iriana-lah yang ‘memisahkan’ Mega dan SBY. SBY di sebelah kanan Iriana, sementara Mega di sisi sebaliknya. Bersama-sama, mereka menyaksikan upacara pemakaman Ibu Ani.  Aksi jabat tangan antara SBY dan Mega memang sudah lama tidak dilihat publik. Terakhir, SBY dan Mega bersalaman saat acara pemakaman Taufik Kiemas pada Juni 2013.

Pak SBY menyalami Ibu Mega di sela pemakaman Taufik Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Juni 2013. (Foto: Istimewa).

Saat itu, SBY yang masih menjabat sebagai presiden bertindak sebagai inspektur upacara. Sebenarnya, kejadian serupa sempat terulang saat kedua tokoh tersebut menghadiri upacara peringatan HUT Proklamasi di Istana Negara pada 17 Agustus 2017. Keduanya yang hadir sebagai tamu undangan dari Presiden Jokowi, berjabat tangan usai upacara berlangsung. Namun setelah itu, momen tersebut tidak pernah terlihat lagi.

Baca juga : Salah Nggak Berani Janjiin Gelar

Maklum, sejak 2003, hubungan Mega dan SBY disebut-sebut tidak baik. Keduanya nyaris tidak pernah tampil dalam acara bersama. Apalagi, berjabat tangan dan berbincang. Panasnya hubungan itu pun merambah pada sikap politik partainya masing-masing, PDIP dan Demokrat.

Saat SBY menjadi presiden dua periode, Mega membawa PDIP sebagai oposisi di parlemen. Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari belum lama ini menyebut, buruknya hubungan Mega-SBY hanya mitos. Pernyataan Eva ini juga dikuatkan oleh pernyataan rekan separtainya, Hendrawan Supratikno. Bahkan, Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto juga menyebut Mega tidak menyimpan dendam terhadap SBY. Apalagi, me- wariskan dendam. Buktinya, Puan membesuk Ibu Ani di Singapura.

Terpisah, Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mensyukuri pertemuan Mega-SBY. “Setelah melihat tamu yang bertakziyah, di kediaman Pak SBY dalam hati saya bertanya, Bu Mega datang nggak ya. Ternyata datang pada upacara pemakaman di TMP Kalibata, Alham- dulillah,” tutur Siti Zuhro, Minggu (2/6). 

Baca juga : Semangka Organik Pesisir Selatan Untungkan Petani

Wiwik - sapaan akrab Siti Zuhro - berharap, hubungan keduanya benar-benar mencair. Tidak hanya sebatas di upacara pemakaman ibu Ani. Tetapi, memang didorong oleh keinginan mempersatukan pemimpin bangsa, untuk bersama sama menyelesaikan persoalan bangsa yang sedemikian besar dan rumit. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.