Gubernur Anies Berbenah Barang Pribadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari kerja terakhir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempat untuk makan siang di Balai Kota DKI Jakarta.

"Ini makan siang di kantor yang penghabisan. Makanya saya bilang tadi penuh, menunya gudeg,” kata Anies, Jumat (14/10).

Di hari kerja terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, jadwal Anies sudah penuh sejak pagi. Namun tak seperti biasanya, semua acara tersebut dilakukan di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta. 

Di antaranya, acara ”Apresiasi Gubernur untuk Rumah Sakit di DKI Jakarta Serta Penandatanganan MOU dengan PT Trans Jakarta dan PT Kimia Farma Diagnostika”.

Baca juga : Resmi Jadi Tentara, Rifky Dwi Kembali Gabung Bersama Persita

Kemudian, Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PAM JAYA dengan PT. Moya Indonesia. Lalu, acara Perpisahan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta.

Sebelum makan siang itu, Anies berencana membongkar dan membersihkan ruangan kerjanya. Ketika disinggung menu favoritnya, Anies menyebut sup ikan Manado dan gudeg yang menjadi teman sejak kecil. Dan yang pasti, di dapur selalu ada salad. 

Namun selama di Balai Kota DKI Jakarta, Anies mengaku menu makannya gonta-ganti.

“Jadi gini ceritanya, saya minta dibuatin daftar makanan yang ada di radius 20 menit di sini, sekitar sini. Supaya gampang nyarinya kan. Ternyata 20 menit dari sini banyak sekali,” ujar dia.

Baca juga : Anies Bebas Kampanye

Karena itu, menu makan dipesan dari resto-resto sekitar Gedung Gubernur DKI Jakarta.

"Kadang-kadang kita nggak delivery, jadi tim dapur ke sana terus beli bawa langsung. jadi lebih cepat. Kadang saya pergi sendiri,” beber Anies.

Mengingat masa baktinya sebentar lagi selesai, Anies pun mulai beres-beres. Mengemasi barang pribadi untuk dibawa pulang.

"Sudah sejak seminggu lalu (berkemas). Dua hari lalu, lemari saya dibongkar, lemari buku,” imbuhnya.

Baca juga : Hasil Liga Champions: Haaland Sempurna, Juventus Menang Perdana

Koleksi buku tersebut diperolehnya ketika kuliah di Amerika. Buku-buku itu sempat ditaruh di Perpustakaan Paramadina.

"Saya taruh di sana sehingga siapa saja bisa baca. Ketika saya bertugas di DKI, buku-buku itu saya bawa lagi. Saya taruh ke sini,” ujarnya. 

Karena butuh banyak referensi, Anies kemudian membawa buku-buku tersebut ke Balai Kota DKI.

“Supaya ketika menghadapi isu tantangan kita tau, ada referensinya. Karena gagasan itu penting. Sekarang sudah selesai, saya taruh lagi di kampus biar bisa dibaca sama orang,” beber mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu yang mengaku sering membaca ketika sedang break atau makan. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.