Dark/Light Mode

Pembiayaan SBSN Bantu Kemajuan UIN Bandung

Sabtu, 7 September 2019 00:35 WIB
Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud (kedua kanan). (Foto: Humas UIN Bandung)
Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud (kedua kanan). (Foto: Humas UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung menjadi salah satu tempat ekspose contoh pembangunan fasilitas pendidikan yang didanai APBN melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud, menegaskan, perolehan nilai akreditasi A (unggul) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), tertanggal 26 Maret 2019 dengan SK BAN-PT Nomor:125/SK/BAN-PT/Akreditasi/PT/III/2019 ini menjadi bukti atas kontrubusi SBSN dalam membiayai pembangunan gedung perkuliahan di Kampus II.

Pernyataan itu disampaikan Mahmud saat memberikan sambutan pada acara talkshow yang bertajuk “RAPBN 2020: Manfaat untuk Semua”, yang digelar Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Kementerian Keuangan, di Gedung Anwar Musaddad, Kampus I,  Jalan AH Nasution, Cipadung Cibiru, Kota Bandung, Jumat (6/9).

Baca juga : Kebijakan Harga Stabil Bantu Petani Garam Tradisional

Acara Talkshow RAPBN 2020 yang dipandu Leonard Samosir ini menghadirkan Dwi Irianti Hadiningdyah (Direktur Pembiayaan Syariah), Wahyu Utomo (Kepala Bidang Kebijakan Belanja Pusat dan Pembiayaan Badan Kebijakan Fiskal), dan Adrian Maulana, (Senior Vice President Intermediary Business)

Mahmud menjelaskan, pembangunan gedung melalui SBSN ini dapat mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih unggul dan kompetitif. Sehingga melahirkan lulusan mahasiswa UIN SGD Bandung dengan kualitas yang tinggi, berdaya saing, profesional, dan sarjana ulama zaman now. 

"Berkat bantuan SBSN melalui Kemenkeu, alhamdulillah nilai akreditasi perguruan tinggi meraih nilai A. Jumlah mahasiswa setiap tahunnya terus meningkat. Ini tentu baru saja melihat kontribusinya dari perspektif peminat. Sudah barang tentu manfaatnya terlihat pula dalam peningkatan pelayanan dan peningkatan SDM. Pada saat saya menjabat, nilai akreditasi Prodi A baru 4. Sekarang sudah 22 Prodi yang mendapatkan nilai A. Setiap mahasiswa datang atau berkunjung ke kampus II, dapat dipastikan melakukan selfi di Pasca sebagai icon gedung sate di UIN SGD Bandung," ucapnya.

Baca juga : Pertamina Operasikan BBM Satu Harga Di Nias

Indikator paling nyata kontribusi skema pembiayaan SBSN bagi UIN adalah jumlah peminat yang terus melonjak naik. Di 2016, total peminat mahasiswa baru berjumlah 50.143 orang dan yang diterima 5.410 mahasiswa. Pada 2017, berjumlah 64.832 orang dan yang diterima 6.029 mahasiswa. Pada 2018, berjumlah 87.999 dan yang diterima 6.273 mahasiswa. Sedangkan untuk 2019 total peminat berjumlah 96.318 orang dan yang diterima 6.637 mahasiswa.

UIN SGD Bandung telah mendapatkan tiga kali pembiayaan SBSN untuk pembangunan sarana dan prasarana perkuliahan di kampus II. Tahapan pertama yang dilaksanakan tahun 2016 untuk pembangunan gedung perkuliahan. Tahapan kedua yang dilaksanakan tahun 2017 untuk pembangunan gedung Pascasarjana. Sedangkan tahapan ketiga tahun 2019 untuk gedung kuliah terpadu dan gedung laboratorium terintegrasi MIPA.

Saat ini, UIN SGD Bandung memiliki tiga lokasi kampus. Pertama, kampus di Cipadung yang sekitar 8 hektare. Kedua, di Jalan Soekarno-Hatta samping Mapolda Jabar yang seluas 29 hektare. Kampus yang ketiga berada di kawasan Cileunyi, seluas kurang lebih 3 hektare. “Kami perlu melakukan percepatan pembangunan Kampus II demi menggapai visi yang unggul dan kompetitif. Oleh karena itu, bantuan skema pembiayaan SBSN masih terus kami butuhkan demi percepatan-percepatan. Hal ini mengingat pula keterbatasan sumber pembiayaan yang kami miliki,” paparnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.