Dark/Light Mode

Sejak Awal Tahun 2024

Ngeri, Jakarta Diamuk Si Jago Merah 490 Kali

Sabtu, 24 Agustus 2024 06:50 WIB
Petugas Pemadam kebakaran melakukan pendinginan pada sebuah lapak pengepul barang bekas yang terbakar di Joglo Baru, Jakbar, Rabu (14/8/2024). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Petugas Pemadam kebakaran melakukan pendinginan pada sebuah lapak pengepul barang bekas yang terbakar di Joglo Baru, Jakbar, Rabu (14/8/2024). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka kebakaran di Jakarta masih tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejak 1 Januari hingga 14 Agustus 2024, sudah terjadi 490 kebakaran. Kerugian akibat musibah ini ditaksir mencapai Rp 148,5 miliar.

Artinya jika dibagi rata, setiap hari terjadi lebih dari dua kali kebakaran. Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji merinci, akibat amukan si jago merah tersebut, 18 orang meninggal dunia, 21 orang mengalami luka berat dan 133 orang luka ringan serta 3.021 orang mengungsi.

“Jumlah sarana terdampak 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan, 46 lain-lain,” jelas Isnawa dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).

Isnawa bilang, mayoritas kebakaran terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk. Mayoritas penyebab kebakaran adalah korsleting listrik sebanyak 332 kejadian. Kemudian, pembakaran sampah sebanyak 10 kejadian, akibat lilin 1 kejadian dan lainnya sebanyak 12 kejadian.

Baca juga : Aston Villa Vs Arsenal, The Gunners Siap Raih Kemenangan Tandang

Karena itu, Isnawa mengusulkan adanya perbaikan instalasi jaringan listrik dari tower ke rumah-rumah. Usulan ini sudah disampaikan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

“Jika ada dana Corporate Social Responbility (CSR), ke depan ada pergantian instalasi listrik pada kawasan padat hunian. Harus ajak PLN,” ujarnya.

Isnawa melihat, kualitas kabel listrik di kawasan padat penduduk sudah tidak layak. Misalnya, kebakaran di Manggarai pada Selasa (13/8/2024) yang diduga korsleting kabel pengisian daya baterai ponsel.

Namun untuk pembenahan instalasi listrik, lanjut Isnawa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih harus memastikan lokasi perbaikan dilakukan di kawasan yang tidak memiliki masalah sengketa tanah.

Baca juga : Sandrinna Michelle, Dinner Romantis Dengan Junior

“Harus clean and clear dulu, tanahnya bermasalah atau tidak. Kalau masih sengketa, tanah bisa bukan milik para penghuninya,” ucapnya.

Salah satu upaya untuk meminimalisir kebakaran akibat korsleting listrik, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaksanakan kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

Kegiatan P2TL dilakukan di wilayah dengan risiko kebakaran sangat berat berdasarkan kajian Dinas Gulkarmat DKI Jakarta bersama Universitas Indonesia (UI). Karena itu, Agustus 2024 ini, kegiatan P2TL akan difokuskan di 62 Rukun Warga (RW) yang tersebar di 44 kelurahan di Jakarta.

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, P2TL ini adalah memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa 65 persen penyebab kebakaran akibat penggunaan listrik. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara aman menggunakan instalasi listrik dari ancaman kebakaran.

Baca juga : KPU Trauma Kena Sanksi Etik

Dalam kegiatan ini, petugas PLN akan didampingi Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan melakukan pemeriksaan sekaligus sosialisasi bahaya kebakaran akibat korsleting listrik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.