Dark/Light Mode

Cegah Banjir, Pemprov DKI Perbaiki Saluran Air Di Jalan Adityawarman Jaksel

Jumat, 8 November 2024 19:14 WIB
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melakukan inspeksi langsung pada proyek perbaikan saluran air di Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024). (Foto: Ist)
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melakukan inspeksi langsung pada proyek perbaikan saluran air di Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi melakukan inspeksi langsung pada proyek perbaikan saluran air di Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024). Proyek ini untuk mengatasi banjir yang sering melanda kawasan itu.

“Hari ini, saya hadir di sini untuk meninjau langsung dan melihat progres perbaikan dan pelebaran saluran air di Jalan Tirtayasa dan Jalan Adityawarman. Saya sudah perintahkan untuk segera lakukan perbaikan sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah Jakarta Selatan, khususnya di sekitar dua jalan ini,” ungkap Pj. Gubernur Teguh.

Penyebab utama banjir di area tersebut adalah penyempitan saluran air yang semula selebar dua meter menjadi hanya satu meter, sehingga aliran air terhambat saat hujan deras. Menyikapi hal ini, Pemprov DKI Jakarta telah memperlebar saluran air agar dapat menampung debit air yang lebih besar.

Baca juga : Pemprov Kaltim Raih Bhumandala Award 2024

Selain itu, Pj. Gubernur Teguh mengungkapkan adanya masalah kedalaman yang tidak merata di sepanjang saluran, di mana ada bagian saluran yang hanya sedalam 70 cm, padahal bagian lain mencapai 1,5 meter.

Saluran air yang menjadi bottleneck, yang satu meter itu, sudah kita bongkar. Ada juga yang kurang dalam, kita gali untuk memperdalam. Karena, ada saluran yang dalamnya 1,5 meter dan ada yang dalamnya hanya 70 cm. Banjir yang terjadi di perempatan Jalan Tirtayasa merupakan dampak dari bottleneck saluran air tersebut,” tambahnya.

Dalam tinjauannya, Pj. Gubernur Teguh juga memberi arahan kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas SDA Jakarta Selatan untuk mengecek kondisi saluran yang melintasi Jalan Tirtayasa dan Jalan Adityawarman. Peninggian jalan yang kerap dilakukan setiap tahun mengakibatkan saluran di bawahnya menjadi lebih rendah, yang memicu masalah drainase.

Baca juga : Peringati Sumpah Pemuda, BMI DKI Gelar Aksi Sosial di 2 Panti Asuhan Jakpus

“Pelebaran saluran air di Jalan Adityawarman kita targetkan selesai dalam dua minggu ini. Untuk perbaikan saluran di Jalan Tirtayasa, akan saya cek hari ini dan besok. Karena, kemungkinan ada Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di dalam saluran yang harus diperhatikan keberadaannya. Kami tidak bisa semena-mena memotong kabel-kabel yang ada dalam saluran, nanti dampaknya ke masyarakat juga,” jelas Teguh.

Selain masalah pelebaran saluran, Pj. Gubernur Teguh juga menyoroti keberadaan kabel-kabel yang berada di dalam saluran air. Menurutnya, kabel-kabel tersebut menambah risiko penumpukan sampah yang menyebabkan air tersumbat. Oleh karena itu, ia akan memanggil operator-operator pemilik kabel untuk merapikan SJUT agar kabel-kabel tersebut tertata rapi dan tidak menghambat aliran air.

“Pastinya, kami akan melakukan perapian SJUT. Kami akan mengundang operator-operator kabel tersebut karena tidak bisa semena-mena memotong kabel tersebut. Memang tadi kita lihat, kabel-kabel itu menyebabkan sampah menumpuk begitu banyak. Kondisi ini berdampak terjadinya genangan air, karena air mengalami antrean panjang masuk ke saluran,” ujarnya.

Baca juga : Berkat Pemberdayaan BRI, Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Sukses

Dalam jangka panjang, Pj. Gubernur Teguh menegaskan bahwa upaya penanggulangan banjir di Jakarta harus dilakukan secara menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan. Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam mitigasi banjir.

“Kami memang serius untuk terus melakukan pembenahan-pembenahan dalam penanganan banjir di Jakarta, karena ada beberapa program terkait mitigasi banjir yang tidak langsung selesai pada 2024. Ada yang baru dimulai 2025 dan dilanjutkan pada 2026. Terkait kewenangan, juga akan kami bicarakan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena ada sebagian kewenangan penanganan banjir di bawah koordinasi Kementerian PU,” tutup Pj. Gubernur Teguh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.