Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Separuh Warga Jakarta Malas Memilah Sampah

Awas, Limbah Beracun Berserakan Dekat Kita

Rabu, 25 Agustus 2021 06:30 WIB
Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Limbah medis berkategori bahan berbahaya dan beracun (B3) melonjak signifikan selama pandemi Covid-19. Masyarakat perlu berhati-hati, sebab separuh warga Ibu Kota, membuang sampah tersebut sembarangan.

Head of Communication & Engagement Waste4Change, Hana Nur Auliana mengungkapkan, berdasarkan survei tahun lalu, mayoritas warga Jakarta yakni sebanyak 50,8 persen tidak memilah sampah medis. Padahal, sampah medis harus mendapatkan perlakuan khusus karena berbahaya.

Baca juga : Perpanjangan PPKM Jawa-Bali, Tempat Ibadah Buka 50 Persen

Hana mengajak masyarakat peduli dengan sampah medis. “Terutama sampah dengan kategori B3. Yakni, masker medis, sarung tangan medis, tisu bekas, dan peralatan makan sekali pakai pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah,” ungkap Hana, di Jakarta, kemarin.

Hana memaparkan, ada lima kategori sampah versi Waste4Change. Pertama, sampah organik seperti sisa makanan, buah, sayur, daun dan ranting tanaman. Sampah ini bisa juga diolah menjadi kompos yang berguna untuk para pencinta tanaman.

Baca juga : Cuaca Jakarta Hari Ini: Sebagian Berawan, Sebagian Hujan

Kedua, sampah bisa didaur ulang seperti botol atau gelas plastik, kantong plastik, kemasan makanan, botol kaca, alat tulis plastik, kaleng, kertas hingga karton. Ketiga, sampah medis rumah tangga. Jenis sampah ini perlu dipisahkan dan tidak dibuang sembarangan. Keempat, limbah dengan bahan baku berbahaya dan beracun seperti sampah elektronik, tinta printer, bola lampu dan limbah medis. Terakhir, sampah residu seperti sachet busa, tekstil, tisu basah, plastik yang dikotori minyak, karton atau kertas dari kemasan makanan yang basah.

Hana mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperhatikan keselamatan para pekerja yang mengurus sampah. Sebab, mereka rentan terinfeksi Covid-19.

Baca juga : Milenial Yogyakarta Bikin Aplikasi Medsos Berbasis Perpustakaan Online

Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rosa Ambarsari juga berharap, masyarakat memperlakukan khusus sampah medis. Terutama, sampah pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

“Ada potensi penularan dari sampah. Sampah dari pasien Covid-19, sama saja dengan sampah pasien yang ada di rumah sakit, sama-sama berbahaya,” ujar Rosa di Jakarta, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.