Dark/Light Mode

Cuma Dapat 1 Putaran Borobudur Marathon, Ganjar Langsung Pijetan Di Pinggir Lapangan

Minggu, 28 November 2021 14:50 WIB
Ekspresi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai finish satu putaran dalam acara Borobudur Marathon, Minggu (28/11). (Foto: Humas Jateng)
Ekspresi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai finish satu putaran dalam acara Borobudur Marathon, Minggu (28/11). (Foto: Humas Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi finisher pertama ajang Borobudur Marathon kategori Tilik Candi, dengan rute sepanjang 21 km di kawasan Borobudur, Minggu (28/11).

Meski finish pertama, Ganjar bukanlah pemenangnya.

 

 

Ganjar ikut menjadi peserta Borobudur Marathon kategori Tilik Candi bersama 128 orang peserta umum lainnya. Tak sendiri, ia juga didampingi istri tercinta, Siti Atikoh Ganjar Pranowo.

Ganjar begitu semangat saat bendera start dikibarkan pukul 05.00 WIB. Berlari di urutan pertama, Ganjar nampak mantap mengayunkan kakinya untuk berlari.

Ajang Borobudur Marathon kali ini memang digelar berbeda. Karena pandemi, para peserta hanya berlari mengelilingi kawasan Candi Borobudur, dan tidak keluar dari lingkungan candi Borobudur.

Seharusnya, Ganjar bersama peserta lain berlari mengelilingi Candi Borobudur sebanyak enam putaran. Namun, Ganjar hanya mampu menyelesaikan satu putaran saja.

Baca juga : Menpora Harap Elite Race Borobudur Marathon Berlanjut Setiap Tahun

Meski begitu, Ganjar melakukan selebrasi saat memasuki garis finish lap pertama. Ia mengangkat kedua tangannya, seolah benar-benar menjadi juara.

“Alhamdulillah akhirnya finish juga. Ini rekor terbesar saya, para pelari profesional saya kalahkan semua. Saya berhasil masuk finish pertama, tapi baru lap pertama,” seloroh Ganjar sambil ngos-ngosan.

Meski baru satu lap, namun Ganjar nampak kelelahan. Keringat bercucuran dan jalannya pun sempoyongan.

Ia istirahat di pinggir lintasan sambil menyemangati para pelari yang menyelesaikan lap selanjutnya.

“Ayo semangat, mas ini belum finish. Saya finish pertama. Maaf ya, saya tadi sprint terus. Sorry-sorry,” katanya disambut tawa peserta.

Ada juga beberapa peserta yang mengajak Ganjar kembali berlari. Namun, Ganjar dengan senyum menolak dan menyampaikan kata-kata lucu.

“Saya sudah finish mas, kowe lanjutno (kamu lanjut saja). Nanti finish, rambutnya dipotong ya,” ucapnya pada peserta pria berambut gondrong.

Ganjar yang nampak kelelahan langsung dihampiri tim medis. Ketika ditawari pijat, ia langsung mengiyakan. Ganjar pun dipijat di pinggir lintasan, sambil terus menyemangati peserta lain, termasuk istrinya.

Baca juga : Andrea Dian, Pacaran Tiga Bulan Langsung Dilamar

Beberapa peserta yang melintas di depan Ganjar, menghentikan larinya untuk minta ber-selfie dengan pria berambut putih itu.

Saat Atikoh melintas, ia tak mengira pria yang sedang dipijat di pinggir lintasan adalah suaminya. “Lhoo bojoku (suamiku),” kata Atikoh heran sambil terus berlari.

“Ayo semangat…,” teriak Ganjar menyemangati.

Atikoh berhasil menyelesaikan pertandingan. Ia melahap penuh enam lap dengan catatan waktu 2 jam 23 menit 9 detik.

Menurut Ganjar, event Borobudur Marathon tahun ini berjalan sukses. Para pelari begitu semangat untuk menyelesaikan rute yang sudah ditentukan. Baik kategori elite ataupun umum  Semua begitu antusias mengikuti acara.

“Luar biasa, cuacanya juga sangat bagus. Pelari sangat bersemangat dan bisa menyelesaikan rute dengan mengitari candi Borobudur sebanyak enam kali,” katanya.

Ia mengacungi jempol para pelari yang berhasil menyelesaikan pertandingan. Sebab, mereka sangat bersemangat dan memang telah mempersiapkan diri untuk terjun ke ajang bergengsi ini.

Ganjar saja yang hanya lari satu putaran, mengaku sudah ngos-ngosan.

Baca juga : Gelar Borobudur Marathon, Bank Jateng Bangkit Semangat Pelari Dan Bantu UMKM

“Saya finish pertama kali, tapi satu putaran. Ternyata satu putaran saja sudah lumayan, lumayan pegel. Pelari kita ternyata hebat-hebat,” terangnya.

Obat Rindu

Ajang Borobudur Marathon mendapat apresiasi para pelari Indonesia. Mereka yang mendapat kesempatan berlari di ajang ini, mengatakan sangat bangga karena sudah rindu pada ajang lari offline seperti ini.

“Di masa pandemi ini jarang ada yang mengadakan lomba lari offline. Borobudur Marathon ini saya sangat salut. Luar biasa karena bisa menggelar ajang lomba lari offline dengan baik,” kata Irmansyah, pemenang Borobudur Marathon kategori Tilik Candi.

Pelari berusia 31 tahun asal Kalimantan Barat ini mengatakan, ajang Borobudur Marathon mengobati rasa rindu pelari di Indonesia. Banyak pelari yang menantikan ajang tahunan ini.

“Apalagi euforia pelari di Indonesia ini luar biasa. Harapannya banyak lagi event berikutnya yang digelar seperti ini,” tandas Irmansyah. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.