Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mobilitas Nataru Tak Dibatasi

Jangan Sampai Lansia Jadi Tumbal Omicron

Selasa, 21 Desember 2021 08:35 WIB
Ilustrasi Omicron. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)
Ilustrasi Omicron. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tinggal menghitung hari. Mobilitas masyarakat diprediksi bakal meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Jika mobilitas tidak dibatasi, masyarakat akan rentan tertular Covid-19.

Dewan Pakar Ikatan Asli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengingatkan, yang rawan bergejala berat adalah mereka yang belum pernah divaksin sama sekali. Apalagi, saat ini varian Omicron sudah masuk di Indonesia.

“Kita khawatir mereka yang belum divaksin terutama, para lansia,” ujar Hermawan dalam diskusi virtual, kemarin.

Baca juga : Dirut PNM: AO Jangan Dikurangi, Tambah Aja Targetnya

Kondisi Nataru tanpa pembatasan mobilitas, tentu akan banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu tersebut untuk liburan. Kerumunan akan sulit dihindari. Terutama di kawasan wisata, tempat makan hingga pusat perbelanjaan.

“Ada interaksi antara warga lokal dengan wisatawan mancanegara, berpotensi akan menularkan Omicron atau melahirkan varian baru,” ingatnya.

Varian Omicron saat ini sudah menyebar di lebih dari 70 negara. Dan ini, masih terus berkembang. Walaupun data menyebut mereka yang terin­feksi memiliki gejala ringan, tetap tidak bisa disepelekan.

Baca juga : Pake Jurus Yang Sama Untuk Lawan Omicron

“Jangan dianggap remeh karena mayoritas yang terkonfirmasi positif adalah usia produktif. Sekarang permasalahannya, di Indonesia ini ada banyak lansia yang belum belum menerima vaksin sama sekali,” jelas Hermawan.

Para lansia yang belum mendapatkan vaksin akan sangat rentan jika terinfeksi Covid-19. Ini perlu mendapat perhatian serius. Jangan sam­pai, mereka menjadi tumbal alias korban Omicron.

“Golongan lansia, apalagi yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid itu menyebabkan Case Fatality Rate (CFR) tinggi,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.