Dark/Light Mode

Masyarakat Jangan Sampai Salah Informasi Soal Omicron

Rabu, 15 Desember 2021 22:16 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemahaman masyarakat terkait Covid-19 varian Omicron sangat penting untuk kemudian dapat menyiapkan langkah antisipasi yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan dalam rangka pengendalian Covid-19 secara menyeluruh.

"Upaya mempertahankan kehidupan dengan langkah antisipasi dari varian Omicron yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan merupakan bagian dari upaya bela negara," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mengenal Lebih Lanjut Omicron yang digelar Forum Diskusi Denpasar, Rabu (15/12).

Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR ini menghadirkan dr. Dante Saksono Harbuwono (Wakil Menteri Kesehatan), Prof. Tonny Loho (Pakar Medis Satgas Penanganan Covid-19), Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Universitas Airlangga/Unair, Ketua Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Unair) dan Prof. Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI - Direktur Penyakit Menular WHO SEARO 2018-2020) sebagai narasumber.

Selain itu hadir pula Prof. dr. Ali Ghufron Mukti (Dirut BPJS Kesehatan) dan Septiaji Eko Nugroho (Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah IndonesiaMafindo) sebagai penanggap.

Baca juga : Ingin Capai Swasembada Pangan, Ini Syaratnya

Lestari melanjutkan, upaya pemahaman ini merupakan bagian dari membangun ketahanan negara lewat memperkuat ketahanan masyarakat dari ancaman virus Corona di masa pandemi ini.

Pemerintah, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, juga telah melakukan langkah antisipatif melalui kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dengan ketentuan yang patut ditaati terlebih menjelang akhir tahun nanti.

"Pemahaman masyarakat terkait virus varian Omicron dan kepatuhan terhadap sejumlah kebijakan tersebut, sangat membantu dalam menyukseskan upaya pengendalian virus yang di sejumlah negara sudah menyebar luas," tuturnya.

Upaya membedah dan mempelajari varian Omicron secara menyeluruh, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, bukan untuk menimbulkan ketakutan. Namun dalam rangka membangun ruang pembelajaran agar saling mengingatkan sebagai wujud saling menjaga dan mempertahankan kehidupan.

Baca juga : Ibu Saya Adalah Inspirasi Saya…

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan varian Omicron per 13 Desember 2021 sudah terkonfirmasi di 72 negara. Diakui Dante, berdasarkan sejumlah penelitian yang sedang dilakukan dampak varian Omicron lebih rendah daripada dampak varian Delta, namun penularan varian Omicron lebih cepat daripada varian Delta.

Kelompok sasaran kedua varian tersebut pun, jelas Dante, berbeda. Menurut dia, dampak varian Delta lebih banyak menyasar sebagian besar kelompok masyarakat  berusia lanjut. Sedangkan varian Omicron menyasar kelompok usia yang lebih muda dan anak-anak.

Langkah vaksinasi, ujar Dante, dapat melindungi masyarakat dari peluang rawat inap karena terpapar varian Omicron. Sehingga, tambahnya, vaksinasi merupakan salah satu langkah yang penting dalam mencegah terjadinya penularan.

Pakar Medis Satgas Penanganan Covid-19, Tonny Loho mengungkapkan sebagian besar yang terpapar varian Omicron adalah masyarakat yang belum divaksinasi. Diakui Tonny, upaya vaksinasi hanya memberi proteksi sebagian saja dari serangan virus korona varian Omicron.

Baca juga : Ganjar Bawa Jateng Raih Anugerah Meritokrasi 2021

Upaya mendeteksi varian Omicron secara teknis, ujar Tonny, bisa diupayakan lewat whole genome sequencing (WGS), yang cukup memakan waktu dan relatif mahal.

Ketua Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih menyarankan upaya deteksi varian Omicron bisa menggunakan upaya genotyping agar lebih cepat dan lebih terjangkau dari sisi biaya.

Ni Nyoman menyambut baik kebijakan yang menerapkan genome surveillance skala nasional yang dilakukan pemerintah. Menurut Ni Nyoman, dari hasil pendeteksian yang dilakukan terhadap ribuan sampel sampai hingga hari ini belum menemukan varian Omicron di Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.