Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
IKALUIN Jakarta Kirimkan Relawan Psikososial Untuk Penyintas Semeru
Sabtu, 25 Desember 2021 19:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Syarief Hidayatullah Jakarta dan Kesehatan Mental Indonesia (KMI) memberikan layanan Psikososial Psychological First Aid atau Pertolongan Awal Psikologi (PFA) untuk penyintas erupsi Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Layanan ini diberikan selama sepekan sejak tanggal 22-27 Desember 2021. Layanan psikososial ini berupa pendampingan awal Psikologi untuk penyintas dan pelatihan untuk relawan lokal.
Dalam pelaksanaannya di lapangan, tim IKALUIN Jakarta dan KMI bekerja sama dengan NGO Human Initiative. Hingga berita ini dirilis, relawan psikososial telah melakukan kegiatan PFA di Desa Sumber wuluh, Desa Candipuro, Desa Kunir Kidul, dan Desa Penanggal.
Baca juga : Sritex Dua Kali Kirim Bantuan Untuk Korban Semeru
Penyintas yang mendapatkan pendampingan kurang lebih sejumlah 300 orang mencakup dewasa dan anak-anak, dengan keluhan di antaranya merasa takut, cemas, khawatir apabila mengingat kejadian saat mereka menjauh dari banjir lahar Merapi. PFA membantu meringankan emosi yang kuat yang dirasakan oleh penyintas.
"Pada kenyataannya, perasaan takut, cemas, dan khawatir yang dirasakan oleh penyintas adalah perasaan yang normal dirasakan pada kondisi bencana seperti kejadian erupsi Semeru," kata Hena Rustiana, Ketua KMI.
Hena, yang juga merupakan Sekretaris Departemen Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana IKALUIN Jakarta ini, menyatakan bahwa di antara para penyintas, masih ada yang merasakan emosi yang sangat kuat sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari seperti sulit tidur, atau tidak dapat bekerja seperti biasa karena banyak berpikir.
Baca juga : Muktamar NU Putuskan 11 Rekomendasi Untuk Pemerintah
Pada kondisi yang sangat mengganggu, maka penyintas perlu mendapat rujukan ke psikolog, psikiater, atau tenaga kesehatan terdekat.
Selain melakukan pendampingan psikososial dengan PFA, tim IKALUIN-KMI ini juga melakukan pelatihan PFA kepada para relawan, mencakup tenaga kesehatan, kader posyandu, dan para pendidik. Setelah melakukan pelatihan di Desa Kunir Kidul, tim akan melakukan Pelatihan Pendampingan Psikososial PFA di Posko Human Initiative pada hari Minggu (26/12) pukul 10.00-12.00.
Hadir memberikan sambutan Bapak Muthori dari Human Initiative, Hena Rustiana, dan Kak Ojan Pendongeng yang memberikan materi tentang mendongeng menggunakan PFA untuk anak-anak. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya