Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Walaupun disebut ada pihak-pihak yang diuntungkan dari tes PCR, Sri Mulyani menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 tetap membutuhkan minimum testing, tracing, dan treatment. Itu semua diperlukan agar Indonesia punya kredibilitas yang baik di mata negara lain dalam penanganan pandemi.
"Kalau negara Indonesia segede ini nggak punya sistem dan nggak mengikuti, nanti kredibilitas (terganggu) dan orang nggak percaya sama Indonesia. Bahwa data Indonesia yang kena cuma 1.000, (orang lain menganggap) belum tentu juga barangkali ada jutaan, kan kayak gitu," terangnya.
Baca juga : Putri Mahathir: Kondisi Ayah Saya Stabil, Responnya Baik
Warganet ikut menimpali guyonan Sri Mulyani dan keluhan anggota DPD soal tes PCR. "Ngaruh gitu, colokannya kan nggak segede jadi," cuit @adh_jat dengan emoji nyengir. "Swab PCR everyday, hidung bablas, dompet pun ikut bablas," sahut @tarrrrrrrrrrrri.
Ada juga warganet yang malah nggak simpatik dengan keluhan para pejabat soal tes PCR ini. "Itukan DL (derita lho)," tulis @Trimoselatpanj1. "Dia yang bikin kebijakan dia yang curhat, rakyat yang bengong," kesal @AdriPanji.
Baca juga : Nadia Mulya Sering Ajak Anak Berolahraga
Selain anggota DPD, banyak juga yang curhat kesakitan akibat colok hidung PCR ini. Salah satunya akun @matsujun20. "Pernah PCR sekali, ya Allah sakit banget. Dalam hati bilang, nggak bakalan PCR lagi!!! Jangan sampe! Bayangin hidung ditusuk, perih banget gimana yang berkali-kali PCR," curhatnya dengan emoji sedih. "Hidung gue masih geli bekas PCR tadi," lapor @magicislandn.
Akun @GbsTdr yang parno dengan colokan hidung saat tes PCR jadi berandai-andai. "Pengen PCR tapi bukan yang dicolok di hidung," ungkapnya. "Hidung makin besar selepas buat PCR," keluh @nshashaaaaaaara. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
