Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mul: Hidung Saya Bolongnya Lebih Gede

Selasa, 25 Januari 2022 07:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima keluhan seorang senator yang mengaku kesakitan karena hidungnya sering dicolok alat tes PCR Covid-19. Mendengar ini, Sri Mulyani menanggapi dengan guyonan yang mengocok perut. Kata Sri Mulyani, bolong hidungnya lebih gede karena lebih sering dicolok.

Candaan Sri Mulyani ini itu keluar dalam Rapat Kerja dengan Ketua Komite IV DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin. Dalam rapat itu, Ketua Komite IV DPD Elviana meminta agar syarat PCR untuk naik pesawat dihapus.

Baca juga : Putri Mahathir: Kondisi Ayah Saya Stabil, Responnya Baik

"Karena kami besok mau ke Bengkulu nih Bu, nggak sampai 2 hari lah ditusuk lagi hidung. Itu aja udah sakit gitu, Bu," keluhnya.

Sri Mulyani langsung menimpali dengan guyonan. Menurutnya, kalau bicara soal colok hidung, dirinya tak kalah menderita. Sebab, hampir setiap hari hidungnya dicolok untuk tes Covid-19.

Baca juga : Nadia Mulya Sering Ajak Anak Berolahraga

"Kalau mau ke DPR, DPD, ke Presiden, saya tiap hari (ditusuk hidungnya). Jadi, hidung saya bolongnya sudah agak lebih gede kali. Ha-ha-ha," kelakar Sri Mulyani, sambil ketawa. Sontak, kelakar mantan bos Bank Dunia itu bikin peserta rapat Komite IV DPD ikut ketawa.

Sri Mulyani mengingatkan, PCR adalah minimum testing yang dipersyaratkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. "Jadi, kita nggak boleh mengatakan Indonesia baik-baik saja, sudah nggak ada Covid, atau kalau sudah ada Covid kita cuma flu 2 hari nggak masuk rumah sakit," terangnya

Baca juga : Jalan Anies Masih Lapang

"Karena ini adalah pandemi menyangkut kriteria global, maka memang penanganannya ada standar WHO," lanjut Sri Mulyani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.