Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BIN: IKN Jawab Panggilan Sejarah

Indonesia Sentris Kini Di Depan Mata

Selasa, 1 Maret 2022 08:45 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: dok Humas BIN).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: dok Humas BIN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan bukan langkah tergesa-gesa. Rencana ini sudah dikemukakan Bung Karno dan terus menjadi wacara di era presiden setelahnya. Saat Presiden Jokowi memutuskannya menjadi program konkret, itu karena kepemimpinan nasional saat ini menyelami benar gagasan itu dan berani menjalankannya sebagai panggilan sejarah.

Hal ini dikemukakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Jepang Serahkan Hibah Mesin Penjernih Air Di Desa Wirotaman, Kabupaten Malang

Mantan Wakapolri yang akrab disapa BG ini menambahkan, program pembangunan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, seharusnya dimaknai sebagai keputusan besar yang diambil Bangsa Indonesia untuk menggeser landasan kemajuannya dari cara pandang Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.

“Selama ini, karena perjalanan sejarah, orientasi pusat pertumbuhan bertumpu hanya di Jawa. Tapi, karena tuntutan sejarah pula, sekarang kita mengadopsi cara pandang Indonesia sentris sebagai landasan pembangunan, demi pemerataan, keadilan dan kesejahteraan untuk semua,” ujar BG.

Baca juga : 14 Pebalap Honda Siap Harumkan Nama Indonesia Di Dunia

Perjalanan Bangsa Indonesia, lanjutnya, sudah sampai ke titik di mana cara pandang Indonesia sentris itu menjadi keniscayaan. Ini yang ditangkap dengan baik oleh Presiden Jokowi, dan disambut baik para wakil rakyat dengan menjadikannya produk perundang-undangan di DPR.

“Jadi, ini bukan keputusan tergesa-gesa, melainkan ujung dari evolusi sebuah gagasan yang diwujudkan sebagai sebuah keputusan. Dan, sebelum benar-benar diputuskan, gagasan ini pun telah melewati sejumlah kajian dan penelitian, baik dari aspek geografis, sosiokultural, ekonomi, maupun ketahanan dan keamanan. Dari segala aspek tersebut, paradigma Indonesia sentris yang diwujudkan dengan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan ini, diyakini akan membawa Indonesia menjadi Bangsa yang lebih kuat dan maju,” pungkas BG.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.