Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komite Kajian Jakarta: Jadikan Perbedaan Perekat Persatuan!

Minggu, 24 April 2022 17:29 WIB
Komite Kajian Jakarta (KKJ) menggelar buka puasa bersama. Hadir dalam acara ini Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandarsyah berserta jajaran pengurus harian, dan tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (23/4). (Foto: Istimewa)
Komite Kajian Jakarta (KKJ) menggelar buka puasa bersama. Hadir dalam acara ini Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandarsyah berserta jajaran pengurus harian, dan tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (23/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Kajian Jakarta (KKJ) menggelar buka puasa bersama. Hadir dalam acara ini Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Sayid Iskandarsyah berserta jajaran pengurus harian, dan tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta.

Direktur Eksekutif KKJ Syaifuddin menegaskan, perbedaan adalah keniscayaan yang harus dijadikan perekat persatuan, bukan sebaliknya.

"Jangan jadikan perbedaan itu awal masalah. Kita harus menjadikan perbedaan itu perekat persatuan. Di bulan Ramadan ini kita berkumpul dalam acara buka puasa di sini untuk meningkatkan silaturahmi," pesannya, di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (23/4).

Tampak hadir dalam acara ini, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Jakarta Pusat Nanda Khairiyah, dari agama Hindu Pandita I Gde Suparta, dari Kristen Pdt RB Rory, dari Konghucu Arief Gunawan. Hadir pula Ketua MUI Jakarta Pusat KH Robi Fadil, Sekretaris PCNU Jakarta Barat Endang Hermansyah, Sekretaris PCNU Jakarta Timur Syarif Cahyono, serta warga Nahdlatul Ulama (NU) dan tamu undangan lainya.

Baca juga : Sudin Nakertransgi Jakut Sediakan Posko Pengaduan THR Bagi Pekerja

Dikatakan Syaifuddin, Indonesia ini kaya karena keberagaman suku, agama, dan ras. Tanpa saling menerima perbedaan, sulit rasanya Indonesia meraih keberhasilan.

Meski diselenggarakan dalam acara buka bersama, tokoh dari agama lain nampak khidmat mengikuti acara ini. Mereka saling berbincang, bercanda, tanpa tersekat perbedaan mendasar di antara mereka.

"Inilah realisasi sikap toleransi yang selalu kita gaungkan kepada masyarakat. Jangan sampai toleransi hanya terucap saja tanpa ada aksi di lapangan," imbuh Ketua PCNU Jakarta Pusat itu.

Sehubungan dengan rencana pemindaan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, Syaifuddin  mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk bisa memikirkan dan memberikan masukan kepada pemerintah maupun DPR/DPRD.

Baca juga : Menkominfo: Indonesia-Iran Mau Terbitkan Prangko Peringatan Hubungan Bilateral

"Bagaimana Jakarta ke depan setelah tidak menjadi ibu kota negara lagi. Apakah dibiarkan seperti provinsi lain atau kita akan menjadikan wilayah khusus dan menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Karena Jakarta selama ini telah banyak memberikan kontribusi besar buat negara," ulasnya.

Sehingga Jakarta ke depan, tetap harus melanjutkan perannya selama ini. Menurut Syaifuddin, perlu mengajak wilayah penyangga (Bodetabek) untuk duduk bersama. Sehingga akan meningkatkan sentra ekonomi baru dan mampu bisa mensejahterakan masyarkat.

Dia yakin, keterlibatan wilayah penyangga menjadi penting untuk bisa lebih maju dan mampu menjawab tantangan agar masalah yang dihadapi lebih mudah terurai.

"Bukan hanya persoalan bajir dan macet yang diharapkan terurai, sentra ekonomi baru bisa bertumbuh, sehingga berdampak positif daerah penyangga. Mereka bisa lebih maju," cetusnya.

Baca juga : Hanif Sjahbandi Pede Bisa Bawa Persija Juara

Sementara itu, tokoh Hindu Pandita I Gde Suparta mengatakan, hadirnya NU di Jakarta membuat suasana semakin sejuk dan damai.

"Saya hidup di Jakarta sudah 50 tahun. Saat datang pertama, saya sendirian di tempat tinggal saya yang Hindu. Namun, saya mendapat jaminan keamanan dari seorang Kiai NU dan tokoh Ansor. Mereka jaga dan lindungi kami," kenangnya.

Ketua PWI Sayid Iskandarsyah menyambut baik acara yang bertujuan mempererat tali silarahmi. Seperti halnya KKJ yang mengambil momen buka puasa dengan mengundang tokoh lintas agama.

"Perbedaan di antara kita jangan menjadi kendala untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara ini. Tugas kami sebagai wartawan, mewartakan hal yang positif ini agar bisa menjadi inspirasi bagi orang di luar," katanya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.