Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Adenovirus Belum Bisa Dipastikan Jadi Penyebab Hepatitis Akut, Ini 5 Alasannya
Selasa, 17 Mei 2022 14:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama kembali menyoroti soal kasus hepatitis akut, yang telah memunculkan 400 kejadian di berbagai negara.
Apa penyebab pastinya, masih belum ketahuan. Dunia masih terus mencari.
Ada kemungkinan, adenovirus yang jadi penyebab. Namun, dugaan terhadap hal tersebut masih terganjal lima hal.
"Pertama, adenovirus memang ditemukan pada sebagian besar pasien, tapi tidak semua. Kedua, umumnya, pasien dinyatakan positif adenovirus berdasarkan pemeriksaan darah. Itu pun, sebagian besar kadarnya tergolong rendah," papar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Selasa (17/5).
Baca juga : Kemenkes Siapkan 4 Jurus Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut
Ketiga, sebagian sampel pada biopsi hati cenderung memberikan hasil yang masih negatif.
Keempat, perangai adenovirus biasanya tidak menimbulkan penyakit berat, dan memerlukan transplantasi hati.
Kelima, untuk membuktikan ada tidaknya semacam perubahan pada adenovirus yang ditemukan pada pasien, tentu perlu pemeriksaan whole-genome sequencing, yang sejauh ini hasilnya masih amat terbatas.
"Sehingga, belum dapat dianalisis secara memadai, untuk mengambil keputusan yang pasti," ucap Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI.
Baca juga : Kemendagri Berupaya Tingkatkan Kualitas Pegawai Dan Pelayanan
Tulisan ini dibuat Prof. Tjandra dari New York, di tengah rangkaian acara wisuda putrinya di Columbia University.
Acara wisuda di Columbia University bakal amat unik karena dua hal. Pertama, ini adalah acara wisuda pertama sejak pandemi Covid-19.
"Wisuda ini akan melibatkan lulusan tahun 2020, 2021 dan 2022," ujar Prof. Tjandra.
Kedua, dalam acara puncak yang akan berlangsung pada 22 Mei, akan ada sambutan dari Dr Anthony Fauci, yang dikenal luas di dunia dalam hal Covid-19.
Baca juga : Menkes Budi: Virus Penyebab Hepatitis Akut Mulai Terkuak
"Jadi, selain menghadiri wisuda, juga akan ada update pengetahuan terbaru langsung dari pakar dunia terkemuka," pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya