Tingkatkan Literasi, Lampung Tengah Buat Gerakan Membaca 30 Menit Sehari

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya massif terkait pembudayaan kegemaran membaca ditunjukkan Kabupaten Lampung Tengah. Bupati, DPRD dan Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah kompak mencanangkan "Gerakan Membaca 30 Menit Untuk Keluarga" setiap hari di sela perhelatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Lampung Tengah, Senin (8/8).

Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah Mariana Musa Ahmad mengatakan, keluarga merupakan motor dari gerakan tersebut. Setiap keluarga diminta untuk membuat perpustakaan.

“Gerakan ini dimulai dari keluarga. Hingga kini telah terbentuk 28 ribu perpustakaan keluarga. Semula target yang diharapkan adalah 15 persen dari jumlah kepala keluarga, atau 7.249 keluarga. Kami ingin gerakan ini diakui Perpustakaan Nasional (Perpusnas),” ujar Mariana.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi, yang turut menyaksikan pencanangan, mengatakan bahwa program pemasyarakatan budaya baca melalui bunda literasi merupakan cara strategis yang dipilih perpustakaan untuk memotivasi dan menumbuhkan kesadaran berbudaya baca.

Baca juga : Tingkatkan Produktivitas Petani, Petrokimia Gresik Hadirkan 3 Produk Baru

“Bunda Literasi bisa dikatakan sebagai salah satu public figure. Karakter masyarakat Indonesia saat ini masih suka meniru dengan yang dilakukan public figure,” ucap Deni.

Dalam suatu ungkapan, disebutkan kalau membaca adalah napas kehidupan dan merupakan jembatan emas ke masa depan. Dari pernyataan tersebut, diketahui betapa pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca, manusia dapat memaknai hidup.

“Bangsa yang maju adalah bangsa pembaca dan menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa. Kemampuan membaca merupakan fondasi pembangun kualitas sumber daya manusia,” tambah Deni.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad menjelaskan latar belakang Gerakan Membaca 30 Menit untuk setiap keluarga setiap harinya. Menurut Musa, kebutuhan akan ilmu pengetahuan adalah keharusan. Dengan membaca, jendela dunia menjadi terbuka.

Baca juga : Nagaswara Persembahkan Swara Melayu Bersinar Kembali

“Tidak hanya manfaat pengetahuan yang didapat, tapi juga manfaat keekonomian yang bisa diperoleh,” ujar Musa.

Esensi keberadaan perpustakaan, tambah Deni, ada di situ. Jika SDM unggul berhasil diciptakan, akan terbuka lebar kreativitas, daya inovasi dan penguasaan Iptek. Dengan demikian, transformasi layanan perpustakaan benar-benar dirasakan masyarakat.

Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah Sumarsono mendukung penuh program pembangunan SDM Kabupaten Lampung Tengah. “Kami telah meminta untuk ditingkatkan anggaran,” ucapnya.

Saat ini kehidupan sudah banyak ketidakpastian, terlebih dengan adanya perkembangan teknologi, tepat bagi perpustakaan untuk bertransformasi. Dari internet, informasi menyebar melalui berbagai platform media sosial. Lewat situlah sebagian masyarakat tertarik. Perilaku sosial ini kemudian ditangkap perpustakaan.

Baca juga : UMKM Binaan IKPP Serang Berdayakan Perempuan Desa Tegal Maja

“Perpustakaan memungkinkan pelayanan inklusi sosial untuk pemberdayaan masyarakat,” ucap Wakil Direktur Politeknik Lampung Tengah Beny Hidayat.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.