Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional Menuju Modern

Kamis, 28 Juli 2022 19:25 WIB
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam. (Foto: Istimewa)
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkebunan menjadi salah satu penyokong devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup tinggi. Untuk meningkatkan daya saing dan ekspor komoditas perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menargetkan melakukan transformasi perkebunan tradisional ke modern melalui perkebunan presisi, mekanisasi dan digitalisasi.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan melalui konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif.

Baca juga : Di Rapim, Kemendagri Dukung Transformasi Digital Peruri

Yakni mengembangkan kawasan perkebunan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian, pemanfaatan inovasi teknologi produksi maju tepat guna, serta pengembangan SDM dan kelembagaan petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, ekspor, investasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

"Ini menjadi fokus kegiatan utama kami pada 2020-2024. Salah satu pointnya adalah transformasi perkebunan tradisional ke modern. Salah satu programnya adalah dengan mendorong pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) untuk pekebun,"kata Andi Nur Alam Syah saat webinar Dukungan Alsintan dalam Modernisasi Pertanian di Jakarta, Kamis (28/7).

Baca juga : Yasonna Dorong Penguatan Pengawasan Notaris

Dirjen termuda ini mencontohkan, saat bertemu dengan asosiasi gula, ternyata mereka mengeluhkan kewalahan tenaga kerja untuk pengolahan lahan dan panen. Karena itulah, pemerintah seperti selalu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mendorong pemanfaatan alsintan dalam usaha tani secara maju, mandiri dan modern.

“Namun dengan kian terbatasnya anggaran pemerintah dari Tahun 2015 yang mencapai Rp 3,5 triliun kini hanya sekitar Rp 300-400 miliar, kami mengajak petani untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) alsintan," beber Nur Alam.

Baca juga : Peneliti: Transformasi Digital Perlu Payung Hukum Perlindungan Konsumen

Nur Alam menjelaskan saat ini pemerintah sedang menggodok relaksasi KUR. Jika sebelumnya bunga KUR sebesar 6 persen, maka diusulkan turun menjadi 1 atau 3 persen. Begitu juga uang muka pinjaman, diharapkan akan turun dari 30 menjadi 20 persen.

"Plafon juga tengah diusulkan bisa naik menjadi Rp 2 miliar. Dengan nilai kredit yang lebih besar, petani atau pekebun bisa mengadakan unit alsintan besar, seperti alat panen tebu. Kita terus dorong, semoga minggu ini sudah ada keputusan. Apalagi sudah dibahas dalam rapat terbatas di Sekretariat Kabinet,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.