Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, jihad sejatinya adalah membangun martabat kemanusiaan. Menjaga akhlak, berperilaku baik, dan menghargai perbedaan juga merupakan jihad.
Hal itu ditegaskan Mahfud saat memberi pengarahan dalam Kick Off Kongres Mujahid Digital, yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (31/8). Majelis Musytasar di Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia ini menegaskan, mujahid adalah pejuang.
"Jihad itu jangan diartikan sempit. Jihad tidak hanya bermakna perang fisik. Jihad bukan hanya mengangkat pedang," tegas Mahfud.
Baca juga : Hary Tanoe Lantik Mahyudin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, jihad bukan mengangkat pedang mengejar orang hingga ketakutan, atau menganiaya orang sambil berteriak Allahu Akbar. "Kalau kamu punya kepedulian tinggi untuk membangun kebaikan bagi masyarakat, itulah jihad," tambah Mahfud.
Dengan demikian, kalau berpedoman pada jihad fisabilillah adalah membangun martabat kemanusiaan. "Intinya, martabat kemanusiaan harus kita jaga. Oleh sebab itu, membangun kebaikan. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, harus dilindungi hak asasinya," ujar Mahfud.
Dalam kesempatan ini, Mahfud berpesan, jika ingin menjadi mujahid digital, harus berpedoman pada menjaga martabat kemanusiaan, yaitu membangun kebaikan. Kongres Mujahid Digital yang digelar MUI ini diikuti pegiat media sosial dan delegasi MUI dari berbagai daerah.
Baca juga : Mendagri Tekankan Pentingnya Membangun SDM Lewat Pendidikan
Ketua Komisi Infokom MUI Mabroer MS menjelaskan, target Kongres Mujahid Digital ini adalah menguatkan nilai-nilai Islam moderat (wasathiyah) melalui para penggiat media sosial dan berbasis teknologi digital. "Jejaring itu sudah terbentuk secara nasional, baik via struktur MUI daerah maupun non struktural MUI seperti kampus, ponpes dan aktivitas medsos lainnya. Mereka telah dikonsolidasi sejak 2021 via forum workshop," jelas Mabroer.
Selain itu, tambah Mabroer, Kongres Mujahid Digital tersebut memanfaatkan perkembangan digital sebagai basis perjuangan atau jihad untuk menjadikan Islam moderat sebagai mainstreaming nilai-nilai keagamaan di dunia maya. Agar netizen makin kaya dengan literasi keagamaan yang moderat, bukan radikal dan ekstrimisme.
Mayoritas Muslim moderat, lanjut Mabroer, harus menjadi Muslim yang aktif berjihad di dunia virtual, bukan silent majority. "Selain itu, target dari kegiatan ini adalah membangun platfom bersama melalui mobile app khusus yang menjadi ruangan bersama untuk membangun isu, gerakan dan jaringan Islam moderat di dunia digital," pungkasnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya