Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KIB Bakal Diuji Dalam Penentuan Kandidat Capres-Cawapres

Jumat, 23 September 2022 06:31 WIB
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago/Ist
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa mengajukan kader internal dalam proses kandidasi menuju Pilpres 2024. KIB bisa mempertimbangkan mengambil posisi sebagai calon presiden (capres) ataupun calon wakil presiden (cawapres).

"KIB ini bisa menyiapkan kader terbaiknya untuk menjadi calon presiden. Artinya, ada kecenderungan KIB bisa memakai tiketnya oleh oleh partai pengusung sendiri dengan mengajukan kader terbaik atau ketua umum atau tokoh-tokoh sentralnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/9).

Pangi mengatakan, KIB juga bisa mengajukan calon dari eksternal KIB. Hal itu akan meneguhkan KIB sebagai koalisi yang inklusif dengan memberikan kesempatan pada tokoh di luar KIB yang tidak terakomodir di partai politik, padahal sosok tersebut punya popularitas dan elektabilitas yang mumpuni.

Selanjutnya, KIB akan bisa menampung orang-orang yang potensial yang tidak punya boarding pass. Dia tokoh eksternal tapi punya nilai jual dan elektabilitas bagus, maka KIB bisa mengakomodir mereka untuk memakai boarding pass KIB.

Menurut Pangi, proses kandidasi juga menjadi ujian buat KIB. Pemilihan kandidat akan banyak membutuhkan penyesuaian pada kepentingan politik dari partai anggota koalisi. Hal itu akan sangat berpengaruh pada kerekatan koalisi.

Baca juga : DPR Sahkan Naturalisasi Dua Pesepakbola, Puan: Tim Garuda Harus Berprestasi

"Daya rekat lem koalisi ini sebetulnya ada pada kandidasi. Inilah yang akan diuji. Apakah koalisi KIB mengalami patah di tengah jalan. Apakah KIB akan bertahan sampai akhir," ucapnya.

Meski demikian, Pangi menegaskan, KIB bisa juga mempererat daya rekat koalisi dengan menguatkan platform programatik. Tentunya, selain faktor kandidasi.

Pangi mengungkapkan, tujuan KIB bagaimana menyiapkan kandidat terbaik untuk disajikan pada publik. Hal itu penting untuk menghindari pilpres diikuti 2 pasangan calon dan mencegah polarisasi politik identitas dan dan keterbelahan publik.

"Jadi ini misi yang luar biasa KIB, tinggal bagaimana mereka menyusun nama kandidasi yang layak jual dan punya kans untuk menang," pungkasnya.

Segera Tuntaskan

Baca juga : Dukungan JK Bisa Jadi Modal Airlangga Cari Cawapres

Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultasi Publik Algoritma Aditya Perdana mengatakan, perbincangan soal itu harus segera dituntaskan. Apalagi sejumlah ketua umum partai politik sudah saling bertemu.

“Pertemuan di pernikahan, saya pikir itu bisa jadi  satu petunjuk mereka coba terus mengkonsolidasikan agar perbincangan soal capres itu segera dituntaskan. Saya sangat yakin, parpol sedang melakukan simulasi, dengan asumsi-asumsi yang ada dasar misalnya dari riset atau  survei,“ kata Aditya, Kamis (22/9).

KIB dijadwalkan akan bertemu di Semarang bulan depan. Koalisi ini terdiri atas Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional ini.

"Kan ini tuan rumahnya PPP, agendanya itu kelihatannya masih memfinalisasi visi dan misi. Tetapi bisa juga sudah mulai bicara nama-nama," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, kemarin.

Aditya menduga, pertemuan antara Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ada kaitannya. 

Baca juga : Airlangga-Andika Ungguli Pasangan Capres-Cawapres Potensial

“Saya melihat dan menduga ada pertemuan Pak Airlangga dan Pak Prabowo yang menunjukkan bisa jadi mereka menjadi satu kesatuan. Itu dugaan saya, harus dikonfirmasikan,“ jelas Aditya.

Pasalnya, Prabowo mengatakan, kerja  sama dengan siapapun masih terbuka lebar.

“Masih dinamis, semua itu masih menunjukkan bahwa, ada perhitungan partner berkoalisi. Tentu mereka saling bargaining juga, siapa akan dapat apa untuk posisi apa,” tandasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.