Dark/Light Mode

Indonesia Gelontorkan 15,5 Juta Dollar AS Untuk Perangi TBC, HIV/AIDS Dan Malaria Di Level Global

Jumat, 23 September 2022 15:33 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)

Keseriusan dan kepemimpinan Indonesia dalam memerangi TBC, HIV/AIDS, dan Malaria di level global dibuktikan dengan kontribusi pertama Pemerintah Indonesia dalam pendanaan replenishment 2023-2025 Global Fund. Dari 15.5 Juta Dollar AS kontribusi Indonesia, 10 Juta Dollar AS merupakan kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ini merupakan langkah konkret Indonesia untuk mempersiapkan agenda Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tahun 2023 tentang TB

“Hari ini Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya melangkah maju tidak hanya sebagai negara penerima tetapi juga sebagai negara donor kemitraan publik dan swasta.” Ujar Menkes Budi G Sadikin dalam GlobalFund Seventh Replenishment Conference, New York, Amerika Serikat kamis (22/9).

Sementara 5.5 Juta Dollar AS lainnya merupakan kontribusi dari Kalbe Farma sebesar 1,5 juta Dollar AS, Sinarmas sebesar 2 juta Dollar AS, Tanoto Foundation 1 juta Dollar AS, serta Paloma Foundation dan Peter Sand sebesar 1 juta Dolla AS.

Investasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia sebagai bentuk implementasi dari transformasi kesehatan, khususnya pada pilar ketiga dan keenam. Pada pilar transformasi sistem ketahanan kesehatan, pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan obat TBC baru untuk pengobatan lini pertama maupun untuk pengobatan pasien TBC Resisten, selain juga untuk vaksin TBC

Aktivitas ini juga mendukung transformasi pilar keenam transformasi kesehatan, yaitu Transformasi Teknologi Kesehatan, khususnya dalam membangun kapasitas laboratorium genome sequencing untuk identifikasi virus dan bakteri yang lebih akurat, termasuk alat diagnostik untuk mendeteksi TBC

The Global Fund mengumpulkan dan menginvestasikan uang dalam siklus tiga tahun yang dikenal sebagai Replenishment. Pendekatan tiga tahun ini diadopsi pada tahun 2005 untuk memungkinkan pembiayaan yang lebih stabil dan dapat diprediksi bagi negara-negara dan untuk memastikan kelangsungan program yang berkelanjutan.

Sebanyak 48 negara dan lebih dari 25 sektor swasta berkontribusi dalam replenishment Global Fund untuk tiga tahun ke depan, dengan kontribusi total sebesar 14,25 miliar Dollar AS. Indonesia sendiri sudah berkontribusi melalui Replenishment sejak tahun 2014 melalui filantropis di tanah air.

Global Fund merupakan mitra pembangunan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam mengejar mengejar target eliminasi HIV/AIDS, TB, Malaria. Sejak 2003 hingga saat ini sebesar 1,45 Miliar Dollar AS (Rp 20,89 Triliun) diberikan kepada Kementerian Kesehatan dan komunitas khususnya untuk program penanggulangan HIV/AIDS, TBC, dan malaria. Hibah The Global Fund juga turut mendukung Pemerintah Indonesia dalam penanggulangan Covid-19 melalui penguatan deteksi melalui genome sequencing pada periode 2021-2023

Baca juga : Ganjar Gelontorkan Rp 60 Miliar Bantu Ojol, Petani Dan Nelayan

RM.id  Rakyat Merdeka -

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.