Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Dukung Pembangunan Infrastruktur di Negara Berkembang

Selasa, 15 November 2022 17:57 WIB
Presiden Jokowi pada KTT G20 Bali, Selasa (15/11) di Hotel The Apurva Kempinski, Bali. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi pada KTT G20 Bali, Selasa (15/11) di Hotel The Apurva Kempinski, Bali. (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo menyatakan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen meluncurkan Kemitraan untuk Investasi dan Infrastruktur Global atau Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) G20, Selasa (15/11). 

Peluncuran dilaksanakan di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali.

“Indonesia selalu mendukung penguatan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang. Krisis multidimensional yang tengah dihadapi dunia membawa tantangan sendiri bagi pembangunan infrastruktur di negara berkembang, termasuk melalui penyusutan ruang fiskal,” ujar Presiden.

Baca juga : Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Pertama, dukungan yang dilakukan harus berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan atau country driven.  Oleh karena itu, Presiden menyatakan, konsultasi dan dialog dengan negara penerima harus menjadi pedoman utama.

“Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri. Dengan demikian, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang,” ujarnya.

Presiden mencontohkan, saat ini Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota negara ke Nusantara. Pemindahan ibu kota tersebut, ucap Presiden, akan membuka peluang investasi sebesar 20,8 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) di berbagai sektor infrastruktur.

Baca juga : Jokowi: Saya Selalu Perjuangkan Rakyat Kecil Dan Negara Berpenghasilan Rendah

Kedua, Presiden menegaskan, bahwa PGII harus berdasarkan paradigma kolaborasi.

“Pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta akan membawa manfaat nyata. Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,” ujarnya.

Ketiga, PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. 

Presiden memandang, negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.
Presiden menyatakan, Presidensi G20 Indonesia telah mendorong kerja sama nyata di bidang infrastuktur berkelanjutan dan pendanaan pembangunan. 

Baca juga : BDx Indonesia Bangun Pembangunan Data Center Campus 100MW Di Karawang

Indonesia juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik yang menjadi kendaraan resmi di KTT G20 Bali.
“Indonesia siap mendukung inisiatif PGII. Harapan saya, PGII dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20,” pungkasnya. ■


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.