Dark/Light Mode

KTT ASEAN, Jokowi Bicara Kunci Pemulihan Ekonomi di Asia Tenggara

Kamis, 10 November 2022 23:07 WIB
Presiden Jokowi  hadiri pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN-BAC, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamis (10/11/). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi hadiri pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN-BAC, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamis (10/11/). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Signing Minister kerja sama subregional Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pertemuan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan, bahwa ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk mengakselesari pemulian ekonomi di kawasan Asia Tenggara. 

“Yaitu membangkitkan dan memulihkan sektor pariwisata sub-kawasan, mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure dan mewujudkan ekonomi sub-kawasan yang hijau dan berkelanjutan,” ungkap Jokowi pada kesempatan tersebut.

Di tengah ketidakpastian global saat ini, KTT IMT-GT tahun ini dianggap krusial. Para pemimpin negara mengapresiasi upaya kolektif untuk memperkuat kerja sama dan mencatat
bahwa selama periode 2014-2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39%, bahkan di masa pandemi.

Baca juga : Jokowi Ajak ADB Ambil Inisiatif Konkret Pulihkan Ekonomi Global

Selain itu, Jokowi menekankan tiga hal fundamental yang perlu dilakukan dalam konteks pemulihan pembangunan. Pertama, membangkitkan sektor pariwisata subkawasan. 

“Saya kira ini sangat mendesak, karena pariwisata kita turun drastis hingga diatas 90% dalam 2 tahun terakhir,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan arahan untuk melakukan akselerasi teknologi digital dalam pemasaran dan pengembangan wisata halal di sub-kawasan. 

“Target kita menjadi global halal hub, dengan nilai pasar USD 7 triliun pada tahun 2030,” ucap Presiden.

Baca juga : Nih, Tips Buat Pemula Yang Mau Brand-nya Terkenal

Hal kedua yang disampaikan Presiden yaitu mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure. 

“Infrastruktur fisik dan sumber daya manusia adalah pilar pembangunan. Keduanya tidak bisa dipisahkan, harus saling melengkapi,” terangnya.

Sementara kunci yang ketiga yakni mewujudkan ekonomi sub-kawasan yang hijau dan berkelanjutan. 

“Ekonomi hijau adalah masa depan perekonomian kita. Oleh karenanya perlu dilakukan percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi
HM.4.6/635/SET.M.EKON.3/11/2022 energi terbarukan serta mempercepat implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” pungkas.

Baca juga : Jelang KTT ASEAN, Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Bali

Forum KTT IMT-GT ke-14 mengesahkan 2 (dua) dokumen yakni IMT-GT Leaders’ Joint Statement dan IMT-GT Implementation Blue Print 2022-2026 serta mendukung 2  inisiatif yaitu IMT-GT 30th Anniversary Celebration dan IMT-GT Visit Year 2023-2025.

Turut mendampingi Presiden pada KTT tersebut, Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Dubes RI di Kamboja, dan Watap RI ASEAN. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.