Dark/Light Mode

Bom Bunuh Diri Bandung

JAMMI Imbau Masyarakat Tak Sudutkan Aparat

Jumat, 9 Desember 2022 08:13 WIB
Suasana pasca ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12). (Foto: Istimewa)
Suasana pasca ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rabu (7/12) pukul 08.15 WIB masyarakat dikejutkan dengan suara ledakan di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, Jawa Barat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar bernama Agus Sujatno, mantan narapidana terorisme (napiter) dan terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Santoso menilai, bom bunuh diri itu merupakan bentuk kecolongan aparat keamanan mengantisipasi teror.

Merespon pernyataan tersebut, Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI) mengingatkan berbagai pihak agar tidak buru-buru menuduh aparat kecolongan.

"Dalam suasana batin yang kalut dan kaget disebabkan peristiwa bom bunuh diri di Kota Bandung, JAMMI mengimbau agar semua pihak tetap tenang tapi tetap waspada. Ini saatnya untuk saling bersatu dan mendukung aparat bukan saling menyalahkan," tegas Irfaan Sanoesi Koordinator Nasional JAMMI, Jumat (9/12).

Baca juga : Aksi Bom Bunuh Diri Bukan Bagian Amalan Jihad

"Kelompok teroris akan tertawa senang melihat kita saling menyalahkan dan menuduh dan ini akan semakin menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat," lanjutnya.

Irfaan mengajak semua pihak untuk melihat kinerja aparat keamanan secara objektif. Menurutnya publik harus tahu dalam beberapa tahun terakhir, aparat keamanan berhasil meminimalisir aksi teror baik itu terafiliasi kelompok teroris maupun lonewolf.

"Sejak awal bulan Desember saja, Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap empat terduga teroris di Kabupaten Sukaharjo, Kamis (1/12)," sambungnya.

Jauh-jauh hari sebelum itu, lanjutnya, parapihak terkait telah bekerja keras mengamankan sekaligus menyukseskan berbagai event besar yang dilaksanakan di Indonesia dari tindakan teroris.

Dia memberikan contoh event KTT G20 yang diselenggarakan, 15-16 November 2022 di Bali terselenggara dengan baik, lancar dan aman dari gangguan teror.

Baca juga : Sialan, Teroris Itu Masih Ada..

JAMMI menyinggung deradikalisasi yang menjadi program BNPT telah banyak memberikan kontribusi terhadap pencegahan aksi teror di Indonesia. Hal itu dibuktikan puluhan napiter yang kembali ikrar setia terhadap Pancasila dan NKRI. Termasuk di dalamnya KH. Abu Bakar Baasyir.

JAMMI menegaskan bahwa lrogram deradikalisasi itu sifatnya voluntary - sukarela. Jadi BNPT dan aparat tidak bisa memaksa seorang narapidana terorisme untuk mengikuti program deradikalisasi.

"Jika kita melihat dari tindakan yang dilakukannya, maka bisa dipastikan pelaku ini tidak mengkuti atau masih merah program deradikalisasinya. Pencegahan terus dilakukan, tapi kita tidak bisa mengetahui isi kepala atau jalan pemikiran setiap orang warga Indonesia," terangnya.

Kapolri pun telah mengkonfirmasi bahwa pelaku bom bunuh diri masih dikategorikan merah. Artinya dia menolak untuk ikut program deradikalisasi selama di lapas.

Padahal dari program deradikalisasi ini, para napiter mendapatkan pembinaan dan pemberdayaan sehingga banyakbyang kembali setia pada NKRI. Mereka diberdayakan agar kuat secara ekonomi serta mandiri. Kemudian mampu menjadi corong narasi kebangsaan melawan narasi sesat atas nama agama.

Baca juga : Nuning Sarankan Wilayah Pernikahan Kaesang Dijaga Ketat

Dalam pandangan JAMMI tafsir tekstual dan eksklusif menjadi akar masalah untuk pembenaran melakukan kekerasan atas nama agama. Padahal agama ruhnya adalah welas asih.

"Kalau dilihat berdasarkan data, kejadian teror di Bandung korbannya semua muslim. Bahkan salah satu korban dari pihak polisi, anaknya di pesantren. Begitu juga korban luka-luka kebanyakan muslim," terangnya.

Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menegaskan bahwa tak boleh ada ruang bagi ideologi kekerasan bertumbuh kembang di Indonesia.

"Kita harus berupaya maksimal, tidak ada ruang ideologi-ideologi berbasis kekerasan ini berada di lingkungan kita," jelas Kepala BNPT di Jakarta, Rabu (7/12). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.