Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bom Bunuh Diri Astanaanyar

Nuning Sarankan Wilayah Pernikahan Kaesang Dijaga Ketat

Rabu, 7 Desember 2022 20:43 WIB
Pengamat intelijen dan keamanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)
Pengamat intelijen dan keamanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kejadian bom bunuh diri di Polsek Asatanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12) bisa menyebabkan efek pantulan kaca ke wilayah lain.  Demikian disampaikan pengamat intelijen dan keamanan Susaningtyas Kertopati.

Karenanya, dia mengusulkan harus diantisipasi wilayah sekitar pesta pernikahannya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono. “Mengingat Solo Raya pun merupakan wilayah yang beberapa kali dijumpai sebagai asal pelaku terorisme,” ucap Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, Rabu (7/12).

Dalam penanganan terorisme ini, memang harus mempertimbangkan beberapa hal. Nuning menjelaskan, terdapat beberapa kerangka (framework) dalam mengukur efektivitas penanganan terorisme, yang umum digunakan adalah kerangka Peter Krause, pakar terorisme dan keamanan internasional, yang menyatakan bahwa ukuran efektivitas penanganan terorisme harus dilihat pada beberapa level yaitu; strategis, operasional, dan taktis.

Baca juga : Kang Emil Ucapkan Belasungkawa Atas Gugurnya Aipda Sofyan

Pada level strategis, yaitu keberhasilan suatu kebijakan yang tidak memberikan ruang politis bagi berkembangnya ideologi radikal atau kekerasan berbasis ekstrimisme (violent extremism). Pada level operasional, yaitu mendegradasi dan menghancurkan organisasi terorisme, termasuk organisasi yang mendukung ideologi kekerasan yang berpotensi menjadi sel/kelompok terorisme. “Pada level taktis, keberhasilan dalam mencegah adanya aksi atau serangan terorisme,” terangnya.

Selain itu, terdapat kerangka yang juga umum digunakan dalam pengukuran efektivitas penanganan terorisme, yaitu pendekatan manajemen risiko (risk management).  Pendekatan ini berbasis analisis risk-based cost-benefit approach atau pendekatan analisis biaya-manfaat berbasis risiko yang dapat menganalisis opsi-opsi kebijakan seperti apa yang paling tepat untuk suatu risiko, termasuk terorisme. “Mengingat terorisme merupakan ancaman yang bersifat non-konvensional dan terus berubah dalam segi strategi, target, dan taktik yang digunakan,” terangnya.

Secara umum, terang mantan anggota Komisi I DPR ini, terdapat 4 komponen utama dalam pengukuran efektivitas penanganan terorisme. Pertama, establish & maintain security (membangun dan memelihara keamanan). Kebijakan dan strategi ini terdiri dari beberapa sub komponen yang saling terkait, yaitu memulihkan keamanan;  perlucutan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi.

Baca juga : Moeldoko: Stop Aksi Ideologi Kekerasan

“Penting untuk dicatat, memulihkan keamanan pada tahap awal sangat penting, terutama dalam kasus-kasus ketika serangan kelompok terorisme menimbulkan korban jiwa,” terang peraih gelar doktor bidang intelijen ini.

Kedua, provide humanitarian relief and essential services (menyediakan bantuan kemanusiaan dan pelayanan pokok/dasar). Pada kasus-kasus aksi terorisme tertentu, terutama dalam konteks violent extremism, ketika aksi terorisme menimbulkan korban jiwa secara massif yang menyebabkan publik sulit untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan pokok/dasar, maka strategi CT harus mencakup penyediaan bantuan kemanusiaan dan pelayanan dasar bagi publik.

Ketiga, promote effective governance (mendukung tata kelola pemerintahan yang efektif). Tata kelola pemerintahan yang efektif, baik di tingkat lokal dan nasional, penting dalam memelihara pengembangan dan keberlanjutan kapasitas birokrasi dan hukum yang adil dan mewakili masyarakat, serta mampu menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan aturan hukum, memenuhi kebutuhan sosial dasar masyarakat, dan memberi rasa aman bagi masyarakat sipil sehingga tidak terpapar oleh propaganda teroris untuk mendelegitimasi Pemerintah.

Baca juga : Bom Bunuh Diri Meledak Di Polsek Astanaanyar Bandung, Pelaku Tewas, 3 Polisi Luka-luka

Keempat, sustain economic development (memelihara pembangunan ekonomi). “Kebijakan dan strategi membangun dan menopang perekonomian,” tutup Nuning.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.