Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ciptakan Budaya Kesetiakawanan
Kemensos Ajak Masyarakat Tingkatkan Persatuan Dan Gotong Royong
Rabu, 21 Desember 2022 17:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) sekaligus dibarengi dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2022 di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa (20/12).
Gelaran HKSN dan HDI yang berlangsung di alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Jalan Untung Suropati, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali ini mengambil tema 'Bangkit Bersama Membangun Bangsa'.
Selain dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini, juga tampak sejumlah anggota DPR Komisi VIII beserta Wakil Ketua MPR Yandri Susanto. Pun, terlihat tuan rumah yang diwakili Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Risma tiba di lokasi sekira pukul 07.00 WITA. Didampingi sejumlah jajarannya di Kemensos beserta Forkompinda termasuk Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Risma yang hadir mengenakan batik corak berwarna coklat tak sungkan menyapa para peserta yang di antaranya terdiri dari kaum difabilitas. Mula-mula, acara dibuka dengan pertunjukan tarian yang diperagakan oleh anak-anak disabilitas. Ini, membuat Risma terkesima.
Bahkan, politisi PDI Perjuangan itu memberikan standing applause meski kondisi mereka tak seperti orang pada umumnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana. Cok Ace, sapaan akrab Tjokorda Oka Artha Ardana bersyukur karena puncak peringatan HKSN 2022 digelar di Pulau Dewata.
Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan: Gerakkan Perdagangan dan Ekonomi Daerah
Menurutnya, mengembangkan semangat kesetiakawanan sosial merupakan tanggung jawab bersama.
"Kami berterima kasih Provinsi Bali dipercaya sebagai tempat dalam penyelenggaraan puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang dikaitkan dengan Hari Disabilitas Internasional tahun 2022," kata Cok Oce, membuka sambutan.
Peringatan HKSN yang diselenggarakan setiap tanggal 20 Desember sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai, serta mengamalkan semangat kesetiakawanan sosial.
"Kita punya tanggung jawab sama untuk menyejahterakan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial," sambungnya.
Lebih lanjut, dia juga berterimakasih kepada Pemerintah Pusat atas berbagai program yang diberikan kepada Bali. Semoga, harapnya, peringatan HKSN bisa menjadi modal sosial dalam membangun bangsa.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada lembaga kesejahteraan sosial, para relawan, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, pilar-pilar sosial dan masyarakat luas yang secara bersama-sama mewujudkan solidaritas untuk memperkuat ketahanan sosial, kesetiakawanan sebagai modal sosial menuju Indonesia sejahtera," papar mantan Bupati Kabupaten Gianyar itu.
Di kesempatan sama, Risma membeberkan maksud tema HKSN 'Bangkit Bersama Membangun Bangsa'. Dia bilang, tema tersebut berisikan untuk meningkatkan persatuan dan gotong royong dalam membangun bangsa.
Baca juga : Pemerataan Jaringan Internet Dan Konektivitas Digital Yang Murah
"Kita bangkit bersama. Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk memajukan bangsa, perangi kemiskinan kebodohan dan keterbelakangan, mereka punya hak yang sama," tegas mantan Wali Kota Surabaya itu.
Adapun rangkaian acara HKSN digelar dengan sejumlah kegiatan dibeberapa wilayah Indonesia. Antara lain perbaikan rumah, sekolah, pembuatan air bersih, dan saluran air. Tujuannya, jelas Risma untuk membangun rasa kesetiakawanan sosial.
"Terpenting itu di lapangan pada bekerja, yang saat ini kerja di Cianjur Tagana relawan yang saat ini berjibaku untuk memenuhi kebutuhan warga Cianjur," ungkapnya.
Risma optimistis rasa kesetiakawanan yang terus tumbuh dan lebih kuat membuat Indonesia bisa lebih maju dan dapat bersaing dengan negara lain.
"Tingkatkan kepedulian pada makhluk ciptaan Tuhan yang telah diberikan hak yang sama," ajak Risma.
Selain itu, Risma juga menyinggung penderitaan yang dialami orang dengan gangguan jiwa alias ODGJ. Sedih, aku menteri berusia 61 tahun itu melihat masih banyak ODGJ yang dipasung dan dikurung di tempat yang gelap.
Padahal, tekan dia, ODGJ sejatinya sama seperti orang sakit pada umumnya. Hal itu dia dapati setelah berbicara dengan dokter ahli jiwa untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga : Legislator Kota Bogor Ajak Masyarakat Jalankan Perda Perlindungan Disabilitas
"Mestinya tuh kita telaten dalam merawat mereka. Harapan kita sama, ke depannya tidak ada lagi pemasungan dan pengurungan terhadap para ODGJ," terang dia.
ebagai langkah konkret, hari ini Kemensos telah membebaskan 51 ODGJ yang dipasung di sejumlah wilayah di Indonesia. Bahkan, pemasungan yang dibebaskan Kemensos itu dilakukan terhadap orang tua oleh anaknya.
"Kta bayangkan saat kita lahir kita tidak tahu apa-apa. Namun kita bisa berjalan. Tapi ketika orangtua butuh bantuan, kita justru melemparnya," ujar Risma miris.
Karenanya, tepat di HKSN ini, Risma mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membangun bangsa yang berbudaya. "Mari kita bangun bahwa kita adalah bangsa yang berbudaya," tutup dia. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya