Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadi Rebutan Partai Politik

Kang Emil Diramal Jadi Bintang Cemerlang Nih

Kamis, 22 Desember 2022 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Facebook)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tak lama lagi akan memutuskan bergabung ke partai politik. Hal ini menimbulkan spekulasi. Apalagi, dua partai yang saat ini sedang akrab, Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sama-sama mengklaim eks Walikota Bandung itu sebagai kadernya.

Meski begitu, belum ada per­nyataan resmi dari pria yang akrab disapa Kang Emil itu akan bergabung ke mana. Lalu, Golkar atau PAN?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengungkapkan, Kang Emil menarik bagi kedua partai. Namun, meskipun Golkar adalah partai besar, Kang Emil harus menimbang dengan serius rencana karir politiknya ke depan. “Dari sisi pragmatis, mestinya Kang Emil merapat ke PAN,” kata Dedi saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Lawan Persita, Maung Bandung Tanpa 8 Bintang

Mengapa? Lanjut Dedi, kare­na di Partai berlogo Matahari itu minim tokoh dengan elektabilitas yang tinggi, sedikit tokoh elite, dan tak banyak tokoh dengan afiliasi intelektual yang cukup. Berbeda dengan Golkar yang sangat melimpah.

“Dari mulai Airlangga, Bambang Soesatyo, Doli Kurnia, dan banyak lagi. Sehingga, nanti Kang Emil banyak saingannya. Tidak jadi matahari utama yang jadi sorotan dalam waktu lama,” tutur Dedi.

Dia menyakini, PAN dan Golkar mengharapkan Kang Emil bergabung, bukan diusung sebagai Capres maupun Cawapres dalam Pilpres 2024. Melainkan hanya menjadi vote getter di Jawa Barat.

Baca juga : Istri Kang Emil Bisa Bikin Keok Petahana

Artinya, kapasitas Kang Emil maksimal sebagai tim sukses. Bukan yang maju sebagai kon­testan di Pilpres. Kang Emil bisa mengambil suara di Jawa Barat.

Namun demikian, berdasarkan survei IPO, masyarakat Jawa Barat tidak satu suara. Bahkan, Kang Emil kalah pengaruhnya dengan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Di Jabar, dia bukan tokoh yang paling dipilih. Anies, Prabowo, Ganjar, baru Ridwan Kamil. Ridwan Kamil di lumbung suaranya saja kurang dominan. Jadi tidak bisa jadi kontestan. Minimal jadi tim sukses saja lumayan,” ungkapnya.

Bergabung di partai mana pun, sebenarnya menguntungkan bagi Kang Emil. Karena, kalau pun tidak bisa maju di Pilpres 2024 masih bisa maju di Pilgub di 2024. “Kalau nggak di PAN ya PPP. Bintang dia akan ber­sinar sendirian,” sarannya.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya Konsensus Bersama Hadapi Tantangan Kebangsaan

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto me­nyebut, Kang Emil akan segera bergabung ke PAN. “Setahu saya RK (Ridwan Kamil) masuk PAN, isunya gitu. Kami memang mau narik RK, artinya masih isu kan? Ya sudah tunggu saja kepastiannya nanti,” ucap Yandri Susanto kepada awak media di Klungkung, Bali, Selasa (20/12).

Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, dirinya juga tengah menunggu Kang Emil berlabuh ke Beringin. “Kami masih tunggu, sudah masuk Kosgoro, pakai jket Kosgoro, tinggal masuk Golkar,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/12).

Senada, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily menyebut, Kang Emil semestinya sudah positif ke Partai Golkar. Musababnya, dia sudah bergabung ke Kosgoro 1957, sayap Golkar berpengaruh. “Kosgoro kan pendiri Partai Golkar. Tinggal selangkah lagi Kang Emil mendaftar ke Golkar,” kata Ace dalam pesannya, kemarin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.