Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mahasiswa Unikarta Ajak Milenial Dukung IKN Nusantara

Selasa, 27 Desember 2022 15:32 WIB
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Kutai Kartanegara (FISIP Unikarta), Fadlurrahman Mahfudz. (Foto: Istimewa)
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Kutai Kartanegara (FISIP Unikarta), Fadlurrahman Mahfudz. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Kutai Kartanegara (FISIP Unikarta), Fadlurrahman Mahfudz menilai, Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan menjadi ciri baru Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Bisa dikatakan wilayah Kaltim, khususnya Kabupaten PPU dan Kukar mencirikan identitas wajah IKN yang sangat pas, khas dan tepat," kata Fadlurrahman kepada wartawan di kampus Unikarta, Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Selasa (27/12).

Lalu, ia juga berpendapat bahwa kepindahan IKN dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur adalah sesuatu yang sangat positif untuk kemajuan Indonesia di kemudian hari.

"Kami kira, kepindahan dan pembangunan IKN Nusantara di Kaltim sebagai kebijakan yang sudah tepat dan strategis untuk kepentingan bangsa dan negara di masa mendatang," ujarnya.

Dia pun yakin, seluruh generasi milenial, mahasiswa dan pemuda serta masyarakat asli Kalimantan Timur akan sangat mendukung terhadap pembangunan IKN di wilayah mereka.

Baca juga : ‘Si Kutu’ InginTetap Berkibar

Hanya saja, ia meminta agar otoritas terkait tetap memperhatikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal agar mereka bisa ikut berpaortisipasi secara aktif dalam pembangunan dan kemajuan IKN Nusantara tersebut.

"Kami pribadi setuju sekali dan mendukung kepindahan IKN di Kaltim, namun demikian perlu diantisipasi agar kemajuan pembangunan IKN dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat atau kearifan lokal wilayah Kaltim. Jangan sampai warga lokal nantinya hanya menjadi penonton di wilayahnya sendiri," ucapnya. 

Oleh sebab itu pula, Fadlurrahman mengingatkan dan mengajak seluruh pemuda asli Kaltim agar mulai mempersiapkan diri dari sekarang, karena cepat atau lambat bakal ada migrasi secara besar-besaran penduduk ke Kaltim setelah pemerintahan nanti pindah ke IKN Nusantara.

"Akan ada persaingan SDM antara warga pendatang dan lokal, sehingga warga lokal memang harus siap SDM-nya untuk bisa bersaing. Jadilah pemuda penggerak, agar bisa terlibat langsung dipembangunan IKN Nusantara Kaltim," tuturnya.

Lebih lanjut, Fadlurrahman juga berpandangan bahwa penetapan IKN di wilayah Kaltim pun sudah sangat tepat, walaupun di era pemerintahan Presiden Soekarno sempat mencuat nama Palangkaraya Kalimantan Tengah sebagai IKN.

Baca juga : Siti Fauziah Ajak Generasi Muda Cintai Budaya Nusantara

Wacana tersebut ada pada tahun 1957 pada saat kunjungan Bapak Proklamator itu di Palangkaraya. Lalu, wacana pemindahan IKN tersebut pun sempat mencuat kembali pada tahun 2009, yang mana kajian IKN muncul di dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dan dibentuklah tim kecil pada 2010 dengan menghadirkan kajian-kajian lanjutan.

"Baru kemudian, Presiden Joko Widodo yang berani mengambil kebijakan tegas dan strategis terkait pemindahan IKN dengan ditetapkannya UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN Nusantara di Kaltim," tandasnya.

Pertimbangan Pindan Ibu Kota Sementara itu, ia juga menilai bahwa pertimbangan pemindahan IKN ke Kaltim tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yakni hampir 70 persen penduduk Indonesia ada di pulau Jawa.

Selain itu, produk domestik regional bruto (PDRB) juga didominasi oleh pulau jawa. Konvensi lahan juga lumayan besar di Jawa. Penduduk yang paling terpadat ada di pusat ibu kota Jakarta, meski wilayahnya kecil total penduduk DKI Jakarta mencapai sekitar 12 juta.

"Artinya, kepadatan penduduk di Kota Jakarta mencapai 17.013 Jiwa/ Km persegi, ditambah beban buruknya faktor lingkungan dan polusi udara," ucapnya.

Baca juga : AMPI Banten Salut Ke Airin

Ditambah lagi, ia berpandangan bahwa faktor infrastruktur pendukung IKN sudah sangat terpenuhi, yakni dengan adanya dua bandara di Balikpapan dan Samarinda, serta pelabuhan laut besar di Balikpapan.

Lalu, potensi bencana alam di Kaltim juga sangat kecil, karena masih jauh pertemuan lempeng australia dan pasifik dari Kalimantan. Hal ini berbeda dengan Jawa yang begitu berdekatan antara kedua lempeng tersebut.

"Masyarakat Kaltim juga sangat Heterogen mencirikan sebagai wajah ibu kota yang pluralis, tolerans, sehingga sudah sangat tepat dan pas sebagai IKN Nusantara," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.