Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rajut Persatuan, Jadikan Mimbar Untuk Berdakwah, Bukan Berpolitik

Selasa, 21 Februari 2023 17:40 WIB
Ketua MUI bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi (Foto: Istimewa)
Ketua MUI bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Pemilu 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau segenap bangsa untuk memperkuat rajutan kebersamaan dan persatuan dan menghindari berbagai bentuk ujaran kebencian dan intoleransi dalam bentuk SARA. Apalagi yang memanfaatkan mimbar agama untuk berpolitik.

“Politik identitas kerap terjadi di setiap perhelatan politik. Untuk itu, saya berpesan agar Pemilu tahun depan jangan dijadikan ajang perseteruan tapi kita manfaatkan Pemilu untuk merajut kebersamaan dan persatuan bangsa,” ujar Ketua MUI bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi, di Jakarta, Selasa (21//2).

Ia berharap, agar pada Pemilu nanti dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia untuk bisa menunjukkan kesantunan dan saling menghargai dalam menyikapi perbedaan pandangan politik. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak mudah dibenturkan satu dengan lainnya.

Baca juga : Wamenag Ingatkan Lembaga Pengelola Zakat Tidak Berpolitik

Kiai Jaidi juga berpesan, agar para pemilih yang terlibat dalam perhelatan Pemilu juga harus mendukung pemimpin dan perwakilan yang terpilih, walaupun mereka bukan pilihannya. Ini penting, karena Pemilu hanya proses, sementara nanti siapa pun yang terpilih, tetap akan menjadi pemimpin seluruh bangsa.

“Tidak ideal jika kita saling menghujat dan menjatuhkan. Tetapi kita harus merajut kebersamaan itu sehingga even politik lima tahunan ini tidak menjadi pemicu permusuhan di antara kita. Kita harus sportif dengan cara bersama-sama memberikan dukungan penuh kepada siapa saja yang terpilih nantinya,” tuturnya.

Terlepas apapun yang dijanjikan, lanjut mantan Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah ini, baiknya para pihak yang bersaing perlu memperhatikan adab atau kesantunan dalam bertindak dan bertutur kata terhadap sesama anak bangsa.

Baca juga : Prabowo Dampingi Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Untuk Turki Dan Suriah

“Peradaban itu berasal dari kata adab. Adab itu adalah sebuah kesantunan. Maksudnya, pertama, dalam konteks bernegara dan bermasyarakat, kesantunan itu harus diwujudkan dalam persamaan (hak dan kewajiban). Kedua, saling menghormati dan menghargai. Kita boleh berbeda agama, pandangan, atau kepercayaan, tetapi sebagai warga negara Republik Indonesia ini kita harus mengutamakan kebersamaan dalam menjunjung tinggi dasar negara, yaitu Pancasila,” paparnya.

Dalam sila pertama Pancasila, jelasnya, terdapat nilai ketuhanan atau kepercayaan. Selanjutnya terdapat nilai persatuan Indonesia yang menggambarkan kebersamaan anak bangsa. Peradaban Indonesia akan semakin matang jika kita bisa menyingkirkan perselisihan dari perbedaan yang ada. Ini bisa dicapai jika masing-masing individu memiliki kesantunan dalam bergaul di tengah masyarakat.

“Seharusnya, tujuan kita semua adalah menciptakan suasana yang rukun, damai, saling menghormati dan menghargai. Peradaban Indonesia ini pada intinya adalah kesantunan yang ditunjukkan oleh umat Islam ataupun umat-umat yang lain dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Kiai Jaidi.

Baca juga : Pertemuan Airlangga Dan Muhaimin Buka Peluang Perubahan Koalisi

Untuk itu, ia mengimbau agar memasuki tahun politik seluruh pihak untuk tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuan politik. Terutama dengan melakukan ujaran kebencian, intoleransi berbau SARA, apalagi yang menggunakan mimbar agama.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.