Dark/Light Mode

Mentan: Kenaikan Harga Beras Masih Terkendali

Rabu, 22 Februari 2023 08:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah). (Foto: Dwi Pambudo/RM).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah). (Foto: Dwi Pambudo/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan penjelasan terkait ketahanan pangan, juga soal beras. Mentan memastikan, kenaikan harga beras yang terjadi selama ini, masih terkendali.

Demikian salah satu poin yang disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, kepada Rakyat Merdeka.

Pernyataan Boga ini, dibuat dalam bentuk surat resmi bernomor : HM.130.A.7/12/2022, 19 Desember 2022. Surat yang ditembuskan ke Sekjen Kementan dan Dewan Pers ini, merupakan hak jawab Kementan terkait pemberitaan headline di halaman 1 Rakyat Merdeka edisi Sabtu, 17 Desember 2022 dengan judul “Maklumi Harga Beras Naik, Mentan Di-bully”.

Baca juga : Rajut Persatuan, Jadikan Mimbar Untuk Berdakwah, Bukan Berpolitik

Berikut keterangan lengkap hak jawab tersesebut: Pertama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri kegiatan Diskusi Publik Outlook Sektor Pertanian 2023: Dampak, Tantangan, dan Upaya Menghadapi Resesi Global Tahun 2023, pada Jumat, 16 Desember 2022. Seperti yang dimuat dalam Press Brief yang disusun oleh Indef, Menteri Pertanian menyampaikan pesan utama, yaitu setiap negara harus memberikan prioritas utama terhadap ketahanan pangan, apalagi pangan merupakan hak asasi manusia. Dengan sejumlah kendala yang dihadapi saat ini, seperti climate change dan perang Rusia – Ukraina, dibutuhkan intervensi dari pemerintah sehingga negara bisa terus memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Kedua, pada kesempatan itu, Menteri Pertanian menegaskan keberpihakannya kepada petani dengan menyampaikan bahwa impor tidak perlu dilakukan untuk komoditas pertanian yang bisa diproduksi sendiri.

Ketiga, melihat fenomena harga pupuk yang naik dan biaya unsur produksi pertanian lainnya yang turut meningkat, maka Menteri Pertanian berupaya untuk selalu mengarahkan program dan kebijakan yang membela kesejahteraan petani.

Baca juga : DPR Minta Presiden Segera Cari Pengganti Amali

Keempat, Menteri Pertanian menyebutkan kenaikan harga beras yang terjadi saat ini masih cenderung terkendali mengacu pada konteks bahwa harga beras Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Meskipun begitu, Menteri Pertanian menegaskan negara harus terus hadir dalam menstabilkan harga beras.

Kelima, Menteri Pertanian juga mengharapkan kenaikan harga beras bisa berdampak pada kenaikan pendapatan petani sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan petani sekaligus turut memutar roda perekonomian nasional. Pernyataan ini merujuk pada data Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Desember 2022. BPS menyebutkan, NTP pada November 2022 mencapai 107,81, meningkat 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya. Salah satu komoditas yang turut menyumbang kenaikan NTP adalah gabah.

Keenam, BPS menyebutkan pada Februari 2023 panen diperkirakan dilakukan pada lahan seluas 1 juta hektare atau setara 3,2 juta ton beras, sementara pada Maret 2023 lahan panen seluas 1,9 juta hektare atau setara 5,8 juta ton beras. Dengan perkiraan tersebut, maka diperkirakan stok beras nasional akan melimpah.

Baca juga : Kasus Kebakaran Kejagung Apa Masih Bisa Dibuka Lagi?

Ketujuh, puncak panen raya diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret – April 2023. Tren harga beras akan mengalami titik balik. Dengan kondisi ini, harga beras di pasar konsumsi akan diperkirakan secepatnya kembali normal.

Kedelapan, meskipun begitu, produksi beras yang melimpah bisa berdampak pada penurunan harga gabah di tingkat petani. Maka dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menjaga harga gabah pada saat masa panen raya nanti. Dengan terjaganya harga gabah di tingkat petani, kami harapkan petani bisa menikmati keuntungan dari hasil kerja keras mereka selama ini.

“Kami harapkan hak jawab ini dapat menjadi prioritas untuk dimuat di surat kabar Rakyat Merdeka halaman 1. Atas kerjasama Saudara, kami ucapkan terimakasih,” Boga menutup hak jawabnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.