Puluhan Kiai Jateng-Jatim Tirakatan Demi Keselamatan Anies Baswedan

RM.id  Rakyat Merdeka - Puluhan kiai Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jawa Timur) menggelar pertemuan untuk mendoakan bakal calon presiden Anies Baswedan di pondok pesantren KH. Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) di Ribath Nurul Anwar, Sragen, Minggu (25/2).

Acara yang bertajuk Halaqah Kebangsaan: Ulama Mendoakan Anies Baswedan ini dipimpin KH. Nasirul Mahasin Nursalim, pengasuh Pondok Pesantren al-Quran, Narukan, Rembang.

Dalam pembukaannya, Gus Wafi menyampaikan agar para kiai yang hadir terus mendoakan Anies Baswedan. Dikatakan, gangguan yang dialami Pak Anies ini sungguh luar biasa. Lahir dan batin. Semua cara dilakukan oleh orang-orang dzalim untuk menggagalkan proses pencalonan Anies.

"Makanya kita perlu mendawamkan doa untuk kelancaran Pak Anies ini. Tirakat untuk beliau. Tidak ada yang lebih pas menjadi Presiden kita saat ini selain Pak Anies Baswedan yang mencerminkan akhlaqul karimah," kata Gus Wafi.

KH. Muhammad Ainul Yaqin (Gus Mad) dari Tuban, Jatim menyampaikan, dinamika di masyarakat perlu ditangkap dan dijadikan cermin untuk Anies Baswedan. Agar ikhtiar yang bermula dari niat baik menjadi kebaikan untuk semua.

Baca juga : Tasya Kamila, Takjub Denger Anaknya Ngebet Kerja Demi Koleksi Kipas

"Kalau melihat situasi di masyarakat dan isyarat-isyarat, insya Allah Pak Anies ini akan menang dan menjadi Presiden 2024," yakinnya seraya berdoa.

Tetapi, dari semua proses itu, yang penting harus dijaga adalah bagian akhir, yaitu menjadi saksi di TPS-TPS.

KH. Labib Shodiq Suhaimi dari Brebes, Jawa Tengah mendorong agar para santri aktif menjaga suara Anies di TPS.

"Memantau agar tidak terjadi kecurangan di lapangan. Akan percuma semua usaha kampanye kalau suara tidak dijaga," kata KH. Labib Shodiq.

Kiai Ikrom Hasan dari Banyuwangi meminta seluruh pendukung optimistis. "Jangan sampai kita bilang Anies kalah. Ini kan doa. Terus semangat untuk mendoakan kemenangan Anies," ajaknya.

Baca juga : Evakuasi Kapolda Jambi Akan Dilakukan Pakai Tandu

Gus Mahasin dalam paparannya menyampaikan, para kiai menjaga suara Nahdliyin di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.

"Ini akan jadi bagian dari perjuangan kita semua untuk mengantarkan Pak Anies menjadi Presiden 2024-2029. Beliau orang baik, bisa bekerja, kualitas internasional, tetapi didzalimi terus-terusan. Indonesia akan sangat maju di tangan Pak Anies," kata kakak kandung Gus Baha ini.

Halaqah Kebangsaan ini melahirkan Risalah Sragen yang dibacakan Gus Mahasin. Ada lima poin dalam Risalah Sragen ini.

Pertama, bertirakat agar Anies Baswedan diberikan kelancaran dan diselamatkan dari gangguan lahir atau batin dalam proses menjadi Presiden Indonesia 2024-2029.

Kedua Anies Baswedan bisa menjadi tokoh pemersatu bangsa, presiden semua kalangan, semua golongan. Mengikuti konsep Trilogi Ukhwah yang dirumuskan Rais Aam PBNU (1984-991) KH. Achmad Shiddiq, ukuhwah Islamiyah, ukuhwah wathaniyah, dan ukuhwah basyariah.

Baca juga : Syarief Hasan Minta Keselamatan Korban Jadi Prioritas

Ketiga, merekomendasikan nama putra-putri terbaik dari kalangan Nahdliyin untuk wakil presiden Anies Rasyid Baswedan seperti Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Taj Yasin Maimoen, Syaifullah Yusuf, KH. Said Aqil Siradj, dan Yenny Wahid. Dan dari luar Nahdliyin yang potensial seperti Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, sepakat menyerahkan keputusan terbaik soal cawapres kepada Anies.

Keempat, jangan sampai ada gerakan atau upaya-upaya pelanggaran konstitusi untuk memundurkan jadwal Pemilu 2024 atau malah menggagalkan Pemilu 2024. Indonesia harus melakukan perubahan besar-besaran agar kita keluar dari berbagai krisis yang terjadi saat ini melalui Pemilu 2024 yang adil, jujur, dan bermartabat.

Kelima, mengajak para santri untuk ikut mendoakan dan mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia yang akan membawa perubahan bagi dunia pesantren secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. Dengan menjaga akhlakul karimah, tidak menyebarkan fitnah, tidak mencaci maki, tidak membangun konflik dengan sesama anak bangsa.

Halaqah Kebangsaan ini dihadiri di antaranya, KH. Ainul Yaqin Tuban, KH. Mas Mansur Surabaya, KH. Munif Pasuruan, KH. Fuad Habib Dimyathi Tremas Pacitan, KH. Bustomi Magetan, KH. Mizan Madiun, KH. Abdurrohim, PP.Sabilul Mutaqien Mojokerto, KH. Labib Shodiq Suhaimi, Brebes, KH. Asnawi, Kudus, KH. Mudofar Jepara, KH. Ahmad Ruba'i Kartosuro, KH. Aqomudien Shofa Benda Brebes. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.