Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PPATK Ngaku Sudah Serahkan Transaksi Mencurigakan 300 T Ke Kemenkeu

Rabu, 8 Maret 2023 14:57 WIB
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (Foto: Ist)
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku telah mengirim laporan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Sudah kami serahkan ke Kemenkeu sejak 2009 sampai dengan 2023," ujar Ivan, saat dikonfirmasi, Rabu (8/3).

Baca juga : Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja Raih Penghargaan Kepemimpinan Digital

Mahfud MD sebelumnya mengaku mendapatkan laporan adanya pergerakan uang mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kemenkeu. 

Pergerakan uang tersebut sebagian besar di Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi, terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai, itu yang hari ini," ujar Mahfud, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (8/3).

Baca juga : Wamen ATR/BPN Serahkan Sertipikat Tanah Muhammadiyah Dan NU Di Karawang

Mahfud sebagai Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sebelumnya juga mengaku sudah menyerahkan laporan dugaan pencucian uang yang dilakukan 69 pegawai Kementerian Kemenkeu kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Transaksi janggal ini, disebutnya berbeda dengan transaksi dari rekening mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo beserta keluarganya sebesar Rp 500 miliar.

"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya nggak sampai triliunan, (hanya) ratusan miliar. Sekarang, hari ini, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun. Itu harus dilacak. Dan saya sudah sampaikan ke Ibu Sri Mulyani. PPATK juga sudah menyampaikan," tegasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.