Dark/Light Mode

Dampingi Jokowi Luncurkan Bantuan Beras CBP

Ganjar Komitmen Jaga Stabilisasi Harga Jelang Lebaran

Senin, 10 April 2023 20:42 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Perum BULOG Kartosuro, Sukoharjo, Jateng, Senin (10/4). (Foto: Ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Perum BULOG Kartosuro, Sukoharjo, Jateng, Senin (10/4). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Perum BULOG Kartosuro, Sukoharjo, Jateng, Senin (10/4).

Adapun bantuan beras CBP akan dikucurkan pemerintah selama tiga bulan ke depan sebanyak 10 kilogram per keluarga dengan target penerima 21,3 juta keluarga.

Jokowi mengatakan, penyaluran beras ini diharapkan mampu menurunkan harga beras. Ditambah lagi, Jokowi sudah mengecek panen raya di sejumlah wilayah.

“Ini kan pas panen raya, hampir di semua provinsi, saya udah cek di Jawa Timur kemarin, kemudian Sulsel Maros, di Jateng, di Jabar, ini panen raya. Jadi masalah pasokan, suplai tidak ada masalah,” kata Jokowi.

Baca juga : Zulhas Puji Jokowi, Baru Pertama Kali Harga-Harga Turun Jelang Lebaran

Ganjar yang mendampingi Jokowi meluncurkan bantuan CBP menyebut stok beras di gudang BULOG terpantau aman. Ganjar pun berkomitmen untuk menjaga stabilisasi harga beras jelang lebaran.

“Kalau stabilisasi salah satunya adalah menyampaikan atau mendistribusikan beras bantuan dari pemerintah ini. Mudah-mudahan masyarakat juga bisa mengurangi biaya membeli beras,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, peluncuran bantuan ini merupakan sebagian bentuk operasi pasar, sehingga stabilisasi harga masih akan terus diupayakan. Di samping itu, Ganjar menyebut harga dan produktivitas padi di tingkat petani sedang bagus.

Sebab itu Ganjar berharap harga beras bisa terus stabil sampai lebaran 2023 nanti. Menurut Ganjar hal ini akan berdampak pada penurunan angka inflasi di Jateng.

Baca juga : Ganjar Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

“Maka tugas kita di daerah sekarang menjaga stabilisasi itu dengan cara operasi di pasar, kemudian stok. Kalau dua itu terjadi insya Allah beres termasuk ujungnya nanti pengendalian inflasi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Jateng kerap disebut sebagai lumbung beras nasional lantaran kondisi geografisnya yang bagus dan program serta upaya peningkatan produktivitas petani yang dilakukan.

Produksi padi Jateng mencapai 9,2 juta ton padi atau setara 5,4 juta ton beras dengan surplus padi sebanyak 1,2 juta ton. Lumbung beras terbesar di Kabupaten Sragen memiliki luas panen sebanyak 131,9 ribu hektare dan 805,8 ribu ton produksi gabah kering giling (GKG).

Adapun sentra penghasil beras Jateng tersebar di beberapa wilayah, antara lain Sragen, Grobogan, Cilacap, Demak, Pati, Blora, Brebes, Pemalang dan Wonogiri.

Baca juga : Pj. Gubernur Heru Pastikan Stok Pangan Aman Menjelang Lebaran

Hasil beras telah disuplai secara nasional, seperti ke Jakarta, Maluku, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

Tak hanya nasional, beras organik yang dihasilkan Kabupaten Wonogiri telah diekspor ke luar negeri yaitu Amerika Serikat, Perancis, Italia, Singapura, dan Malaysia. Sementara Kabupaten Sragen mampu memproduksi beras dengan kualitas premium yang sudah tembus pasar Arab Saudi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.